Dunia lumba-lumba
"Tolong selamatkan aku,"
teriakku lantang, sambil kedua tanganku mengepak-ngepak di air.
Tiba-tiba kedua mataku menangkap
sosok seekor lumba-lumba menghampiri, dan membawaku ke sebuah dunia penuh
warna.
Ribuan hewan tersebut tengah
beratraksi memainkan pertunjukan yang sering dilakukan manusia, seperti
membaca, olahraga renang dan lain sebagainya. Istimewanya, aku diterima dengan
sangat istimewa. Entah bagaimana, mereka menawarkan diri mendandani wajahku,
seperti layaknya pesta.
Mentari telah tenggelam. Aku tiba di
rumah dengan diantar Tico, salah satu dari ribuan hewan lumba-lumba yang tadi
menolongku. Tubuhku diangkatnya ke punggung, berputar-putar mengelilingi ombak,
setelah sebelumnya diantar pulang.
"Terima kasih, Tico, atas
hiburannya tadi," aku pun mencium puncak kepalanya, setelah berbalik
pergi, diiringi balasan jawaban khas lumba-lumba, atas pujianku tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar