Negeri Cokelat
Maruyama
"Ibu, lihat," teriak
seorang anak, tengah menunjuk ke sebuah wahana cokelat di sebuah waterpark.
"Bolehkah aku ke sana?" Lirikan sepasang mata Ayumi dibalas anggukan
oleh perempuan paruh baya di sampingnya.
Si gadis mulai menaiki jet coster
dengan tawa riangnya. Namun, luapan kegembiraan itu tak berlangsung lama karena
penyihir datang.
"Ha ha ha... Aku akan menghapus kebaikan di sini dengan membuat kalian menjadi patung."
"Ha ha ha... Aku akan menghapus kebaikan di sini dengan membuat kalian menjadi patung."
Ayumi lantas turun, menghampiri
seorang resepsionis yang kebetulan baru datang.
"Maaf mbak, apakah di sini ada kue cokelat yang bertema ulang tahun?"
"Maaf mbak, apakah di sini ada kue cokelat yang bertema ulang tahun?"
"Ada, dek. Memangnya kenapa,
ya? tanya si resepsionis.
"Bisa mbak lihat. Di sekeliling
kita, semua orang menjadi patung, (kecuali Ayumi karena ia mengenakan kalung
ajaib yang diwariskan kakeknya). Aku ingin membebaskan mereka. Dan, caranya
adalah lilinnya harus kutiup agar angkara murka ini lenyap."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar