Kamis, 06 Oktober 2016



Negeri Cokelat

Maruyama       
"Ibu, lihat," teriak seorang anak, tengah menunjuk ke sebuah wahana cokelat di sebuah waterpark. "Bolehkah aku ke sana?" Lirikan sepasang mata Ayumi dibalas anggukan oleh perempuan paruh baya di sampingnya.
Si gadis mulai menaiki jet coster dengan tawa riangnya. Namun, luapan kegembiraan itu tak berlangsung lama karena penyihir datang.
"Ha ha ha... Aku akan menghapus kebaikan di sini dengan membuat kalian menjadi patung."
Ayumi lantas turun, menghampiri seorang resepsionis yang kebetulan baru datang.
"Maaf mbak, apakah di sini ada kue cokelat yang bertema ulang tahun?"
"Ada, dek. Memangnya kenapa, ya? tanya si resepsionis.
"Bisa mbak lihat. Di sekeliling kita, semua orang menjadi patung, (kecuali Ayumi karena ia mengenakan kalung ajaib yang diwariskan kakeknya). Aku ingin membebaskan mereka. Dan, caranya adalah lilinnya harus kutiup agar angkara murka ini lenyap."

Tidak ada komentar: