Dahulu kala seorang nelayan bernama Urashima
Taro menyelamatkan seekor kura-kura dari perbuatan jahat beberapa
anak-anak. Beberapa hari kemudian kura-kura yang sudah beranjak besar
itu kembali untuk mengundang si nelayan ke Istana Laut Dalam milik Raja
Naga. Taro tiba di istana itu dengan naik di punggung kura-kura. Ia
disambut oleh seorang putri cantik. Jauh di dasar laut Taro menikmati
hidup yang mewah dan menyenangkan. Tapi semua itu tidak berlangsung
lama..
Kisah Urashima atau Urashima Taro pertama kali
ditulis pada awal abad ke-8. Cerita ini berkisah tentang seorang
nelayan bernama Urashima yang menempuh perjalanan di bawah laut bersama
seekor kura-kura yang kemudian menjelma menjadi seorang putrid yang
dikenal dengan nama Otohime. Dalam versi aslinya, mereka tidak
mengunjungi Istana Naga, melainkan pergi ke sebuah wilayah yang disebut
Horai, tempat tinggal para pertapa gunung. Inilah tanah abadi dalam
tradisi CIna dan jelas-jelas mencerminkan terjadinya pertukaran dengan
budaya Cina.
Dalam sebuah buku yang ditulis sekitar tahun 1700, seekor
kura-kura yang diselamatkan oleh Urashima muncul dalam wujud seorang
wanita dan kemudian mereka menjadi suami istri. Ini adalah kisah tentang
balas budi. Tapi ketika Urashima membuka sebuah kotak terlarang,
tiba-tiba ia menjadi tua dan berubah menjadi seekor bangau, lalu
kemudian menjadi dewa, dan dipertemukan kembali dengan sang kura-kura.
Cerita ini diterbitkan dalam buku-buku teks sekolah di tahun 1910
dan sejak itu diakui sebagai sebuah cerita rakyat standar Jepang.
Mungkin karena mempertimbangkan para pembacanya yang masih muda,
Urashima tidak lagi menikah dan si kura-kura serta Otohime digambarkan
sebagai karakter yang berbeda.
Kisah tentang dunia di bawah laut dimana waktu mengalir secara
berbeda juga ditemui di Eropa. Diduga kisah Urashima mungkin telah
menginpsirasi kisah fantasi perjalanan waktu modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar