Selasa, 08 November 2011


SAHABAT
Bukan “1” tapi berjuta-juta. Bukan tuk dihina tapi tuk dijaga. Bukan tuk dimusuhi tapi tuk disayangi. Bukan tuk sementara tapi tuk selamanya. Bukan tuk dilupakan tapi (...) ibarat tangan dengan mata. Kalau tangan terluka, mata akan menangis. Dan saat mata menangis, tanganlah yang akan menghapuskan air mata itu.

Rasa rindu membuat orang sedih
Bahwa kalau seseorang pergi, itu bukan alasan untuk tidak mencintainya
Tanpa sahabat, kau tidak akan merasakan sakit. Dalam kehidupan ini, kau masih akan mendapatkan banyak teman baik, dan kau akan berteman dengan mereka untuk selamanya, walaupun Kau tidak bertemu mereka setiap hari. Malah meskipun Kau tidak bertemu mereka lagi untuk selamanya, mereka ada didalammu. Atau malah sedikit diluarmu. Karena mempunyai teman sejati berarti sedikit merangkak keluar dari dirimu sendiri. Kalau punya teman sejati, Kau membangun sedikit jembatan keluar dirimu sendiri. Jembatan yang tidak tampak, dan setiap teman sejati ikut membangun sedikit jembatan itu. Jadi, walau Kau tidak bertemu teman sejati itu lagi, dia selalu hadir. Lebih tepat dikatakan Ibumu adalah penyangga jembatan itu. Merupakan cinta yang sudah ada sebelum Kau ada. Berteman adalah upayamu sendiri, dan itu membuatmu merasa ada sesuatu yang menjadi milikmu sendiri.

Mereka tidak lagi sendirian. Mengetahui kita bersama orang yang menyayangi kita, dan yang mengerti diri kita sampai ke tulang-tulang, dan tidak akan menelantarkan kita bahkan dalam situasi yang paling sulit, itu hubungan paling berharga yang dimiliki seseorang.

Setiap kali matahari menyusuri jalan dari cakrawala, dan setiap kali bulan mengikutinya, dan tentu saja hari bergulir tanpa peduli akan kehidupan yang mereka ukir di belakang, satu demi satu. Meski berusaha keras, tidak ada makhluk yang bisa melarikan diri.

Memang, waktulah yang memisahkan satu peristiwa dengan peristiwa lain. Waktu jugalah yang mencegah peristiwa-peristiwa tidak terjadi pada saat bersamaan. Waktu yang menyakiti, waktu juga yang menyembuhkan. Semua itu seperti ikatan rantai yang terus terhubung dan tak akan pernah bisa dipisahkan.

Kalau kita ngak pernah berhenti berharap sama Tuhan, pasti selalu saja ada keajaiban.

Kita akan benar-benar menjadi manusia kalau kita bisa mengambil keputusan. Jadi intinya, semua kembali sama kamu karena kita yang paling tahu apa yang kamu mau dan yang tidak kita mau

Kadang, kita terlalu terpaku pada masalah kita sehingga kita akan menganggap masalah kitalah yang paling berat, padahal coba kalau kita sendiri peka terhadap masalah orang lain di sekeliling kita

Semua yang terjadi dalam kehidupanku memiliki maksud tertentu, yang akan terjawab suatu hari nanti. Yang pasti Tuhan tidak pernah memberikan yang buruk buat kita. Buruk menurut kita itu karena kita memang tidak mau menerimanya. Alangkah baiknya jika menerima semua maksud Tuhan yang paling buruk sekalipun karena pasti akhirnya akan berbuah manis.

Hidup memang ngak pernah bisa ditebak. Seharusnya, janganlah kita pernah menilai orang tanpa kita mengenalnya dulu. Seringkali, kita menilai orang berdasarkan penampilannya. Padahal belum tentu penampilan orang itu mewakili kepribadiannya.
Kalau ingin berhasil, sesuatu tidak perlu dilakukan dengan cara-cara lama yang sama

Kalau kau mengenal seseorang sebaik adik mengenal kakaknya, orang yang sekadar kembar identik dengan kakaknya saja tidak akan cukup.

Bento-> bekal nasi, 5 warna. Sebagian sekolah ada yang menyajikan makan siang.

Tidak ada komentar: