Minggu, 17 Juli 2011


Sebagian besar dari kita sangatlah beruntung. Jauh lebih beruntung daripada kebanyakan orang. Kita memiliki setiap kelebihan yang ditawarkan masyarakat kita. Kita menganggap sepele banyak hal yang oleh sebagian besar masyarakat dianggap sebagai kemewahan. Tapi bukan berarti hidup kita sesempurna kesan yang tampak. Kita semua memiliki masalah yang harus kita hadapi, bahkan mereka yang paling beruntung sekalipun. Lapisan kesempurnaan dapat menyembunyikan banyak kengerian dibaliknya. Banyak diantara kita yang harus berurusan dengan banyak hal yang jauh lebih parah. Sebagian besar dari kita menghadapi masalah dengan berpura-pura masalah itu tidak ada. Jadi, bukannya bertambah baik, masalah itu justru semakin lama semakin parah. Itulah sebabnya kita merasa pentingnya memiliki tempat dimana kita bisa mendiskusikan masalah-masalah itu dan menerima, kalau bukan berupa solusi, setidaknya dukungan. Hanya dengan menghadapi masalah secara terbuka, kita bisa mulai membuat hidup kita benar-benar sempurna.

Kadang kalau kita ditinggalkan seseorang dengan cara bunuh diri, hanya membuat orang yang hidup menyesal saja.

Kadang kesunyian lebih indah dari keramaian. Kesedihan seperti apa pun pasti akan cepat berlalu. Kesunyian itu memberi begitu banyak inspirasi.

Kadang masalah bisa menghabiskan banyak energi.

Mengetahui sesuatu kadang lebih berat daripada tidak tahu apa-apa

Kedukaan yang mendalam karena kehilangan orang yang kita sayangi kadang menyeret kita ke dalam rasa dendam

Adakalanya seseorang membutuhkan waktu untuk berpikir secara jernih dengan mengasingkan diri

Kenyataan itu jauh lebih rumit daripada seharusnya



Terkadang, kita ngak selalu bisa melakukan apa yang kita pilih. Ada kalanya kita harus melakukan apa yang memang harus kita lakukan.

Hidup berpisah untuk sementara bukanlah sesuatu yang buruk.

Manusia tidak akan pernah merasa bahagia kecuali dia sudah mati.

Seseorang bisa bernasib sial bila terlalu PD

Seseorang bisa melakukan apa saja yang ia inginkan dalam hidupnya, yang perlu dilakukannya hanyalah berusaha. Berusaha adalah bagian yang terpenting.

Bahwa ketekunan bisa berbuah keberhasilan.

Ke mana perginya jiwa-jiwa yang lepas dari badan?.
Tidakkan mereka, orang-orang yang sudah pergi itu, juga merasakan kepedihan yang sama? Apakah mereka juga tetap mengingat dan menyimpan semua kenangan?. Senyum terakhir orang-orang yang mereka tinggalkan. Pelukan terakhir. Tawa terakhir. Percakapan, pertengkaran, kemarahan, kesedihan. Canda dan tangis. Apakah mereka juga berusaha menembus bagian yang terputus itu?. Berusaha menggapai kembali orang-orang yang mereka cinta. Berusaha bicara. Sama seperti orang-orang yang masih hidup, yang mereka tinggalkan, berusaha terus “mencari” dan “menghidupkan kembali” mereka yang telah pergi. Dengan segala cara.

Tidak peduli apa yang sedang berusaha kaulakukan, lakukanlah dengan sepenuh hatimu. Singkirkan semua alasan, penyebab mengapa pekerjaanmu tidak bisa dilakukan. Dan jangan dengarkan orang lain. Terjunlah dengan sukacita dan cinta, dan bicaralah dari lubuk hatimu yang terdalam dan tersembunyi. Itulah yang butuh kita dengarkan, untuk membantu satu sama lain mengarungi kegilaan di dunia ini.

Konon ketika seseorang dalam kehidupan hidup dan mati, ia akan bisa melihat potongan-potongan kejadian dalam hidupnya, seperti menonton film yang tidak jelas alur ceritanya. Benarkah begitu?

Sendirian, terdesak dan tak terlindung, memang sering kali membuat seseorang akhirnya menemukan kekuatannya sendiri.

Sayangnya, untung memang tidak pernah bisa diraih, dan malang juga kalau sudah takdir , tak pernah bisa ditolak.

Bisakah Kau melihat apa yang kulihat?
Tidak, kurasa tidak bisa
Aku melihat bayang-bayang kehampaan
Dan aku berusaha membuat
Kehampaan itu menjadi sesuatu yang berarti
Namun, sekeras apa pun usahaku
Tetap saja kehampaan itu hampa dan
Kehampaan itu tidak berarti
Aku berada di tempat lain sekarang, di luar
Dikelilingi orang-orang dan langit
Kulihat orang-orang itu serta birunya warna langit
Namun tetap saja tidak ada yang berubah
Semua tetap sama
Aku tetap sendirian
Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak disitu, kini di mana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku disini, kelak di mana aku?
Tak tahu kelak ataupun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku disini
Dan kini aku melihatmu

Foto adalah bukti bahwa seseorang benar-benar pernah hidup. Sesuatu yang mengingatkan kita pada masa lalu, baik masa lalu yang ingin dikenang maupun yang tidak. Sepenggal bagian dari hidup kita

Sama halnya dengan agama, budaya sudah tertanam begitu kuat dan mengakar dalam diri seseorang sehingga tidak mungkin bisa dilupakan. Tidak peduli betapa pun jauhnya Kau berlari.

Beberapa hal yang tidak terjadi sesuai harapan/keinginan kita. Dan terkadang, bila harapan/keinginan kita tidak terwujud, yang benar-benar terjadi biasanya, justru sedikit lebih baik.

Nasib tergantung pada usaha kita sendiri

Kedamaian adalah soal pikiran. Kita tidak akan pernah merasakan kedamaian dunia. Jadi kita harus berdamai dengan diri kita sendiri. Dengan begitu, kita akan bahagia.

Bila dikalangan sendiri Kau pun ditolak, Kau tidak akan pernah bisa diterima ditempat lain.

Kunci semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat. Kunci semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan (Ibnu Qoyyim)

Seseorang tidak akan punya harapan lagi bila dia tidak punya impian. Karena impian adalah tujuan yang ingin dicapai.

Kau tidak bisa berpikir untuk orang lain. Kau juga tidak bisa merasakan perasaan mereka/menjadi mereka. Mereka sendiri yang harus melakukannya.

Kita akan melanjutkan hidup. Karena hidup itu tantangan. Mati bukanlah tantangan. Mati itu gampang. Kadang-kadang hanya butuh waktu 10 detik untuk mati. Tapi hidup? Bisa jadi Kau hidup sampai usia 80 tahun dan kau melakukan sesuatu selama kurun waktu itu.

Entah mengapa nostalgia dan masa lalu sanggup membuat seseorang merasa tertekan, namun tetap saja tertarik untuk mengenangnya kembali

Dikehidupan nyata, orang bisa berhenti mencintai. Bisa mengecewakan orang lain dan merasa sulit sekali memaafkan.

Tidaklah penting apa pendapat orang tentang apa yang benar dan yang tidak. Yang penting hanyalah bagaimana perasaanmu

Seseorang akan terus belajar mengetahui kebenaran setelah meninggalkan usia 17

Samurai juga manusia. Seperti halnya manusia yang lain, Samurai punya rasa takut. Hanya saja samurai tidak akan membiarkan rasa takut itu mengendalikan mereka. Demi melindungi orang yang penting bagimu, kamu mengatasi ras takutmu. Itulah samurai sejati.

Rabu, 13 Juli 2011


KOSAKATA BAHASA KOREA

Soju => sejenis minuman keras khas Korea
Hyong => kakak, panggilan pria kepada pria yang lebih tua
Ssi => partikel dalam bahasa Korea untuk menyatakan rasa hormat
Aja, aja, fighting => ayo, semangat
Oppa => kakak, panggilan wanita kepada pria yang lebih tua
Bibimbab => nasi campur khas Korea dengan berbagai macam sayuran dan bumbu lada merah kental
Son-bae => kakak kelas
Sup kimchi. Kimchi => acar khas Korea, terbuat dari sawi putih yang dipedaskan
Sarang haeyo => aku cinta padamu
Anayeong => sampai nanti
Sarang hae => aku mencintaimu

Awal april adalah awal musim semi dan awal berbunganya sakura. Sejak dulu musim semi adalah kebanggaan Jepang. Oleh sebab itu, Jepang tetap menggunakannya sebagai tahun ajaran baru. Sekolah di jepang tentu berbeda dengan di Indonesia. Bahwa di Jepang, yang namanya perpeloncoan ditiadakan. Tentu saja di sana tetap ada system adik kelas dan kakak kelas. Biasanya, kakak kelas/senior bisa ditemui saat kegiatan bukatsu. Di Jepang, kegiatan bukatsu seakan sudah menjadi kegiatan wajib. Kegiatan ini memiliki nilai tambah diakhir kelulusan kita. Oleh sebab itu, tidak ada seorang siswa pun yang tidak mengikutinya. Kegiatan bukatsu juga dijadikan ajang mengeceng, istilah lainnya mencari pacar/mencari sosok orang yang kira-kira bisa kita sukai.

Di Jepang, siapa pun yang mengatakan suka, tidak peduli laki-laki/perempuan duluan tidak masalah.

Budaya di Jepang, jam karet sangat tidak dihargai di sana. Jangan harap ada kata maaf bila kita telat.

Warung kecil di dekat stasiun Akihabara. Disana terdapat sebuah restoran kecil yang menyajikan masakan khusus.

Bunga chrysan thenum menandakan bahwa musim gugur telah menjelang. Hanya dimusim gugur, beberapa pedagang ubi bakar di sekitar jalan yang biasa disebut yakiimo.

Di Jepang, mandi air panas adalah hal yang biasa, bahkan termasuk tradisi yang selalu dilestarikan.

Shinjuku merupakan pusat bisnis, sekaligus pusat pemerintahan. Hampir semua kantor pemerintah terletak di kawasan Shinjuku. Seperti kawasan metropolitan dunia lainnya, di Shinjuku sudah tentu juga terdapat kawasan hiburan malam yang beragam, dari yang tua sampai anak-anak muda

Di Jepang, seseorang mencium kekasihnya adalah hal biasa dan selalu ditunggu oleh wanita manapun yang ingin mendapat ciuman pertama.
Kuil-kuil di Nagoya terkenal, bahkan sering merupakan objek wisata menarik di Jepang.

Preman di Jepang bukanlah preman seperti di Indonesia. Mereka kebanyakan terdiri dari anak-anak sekolah yang jenuh dengan aturan yang mengikat mereka untuk menjadi pelajar teladan. Hobi mereka tentu saja berkumpul dan kadang menekan orang. Katakan saja sebagai pelampiasan diri terhadap aturan orang tua yang terlalu ketat. Mereka bukan pengangguran, hanya saja mereka tidak suka terikat dengan aturan. Mereka tidak begitu saja membuat kejahatan seperti preman di Indonesia, mereka hanya suka bertindak seenaknya dan berkumpul dipub-pub anak muda yang banyak terdapat di Shinjuku. Mereka tidak begitu menakutkan, tetapi mereka memiliki solidaritas yang tinggi.
Festival kembang api di Nagoya ramai. Banyak juga perempuan yang memakai yukata dan ada beberapa diantaranya memakai kimono dan sandal bakiak. Banyak juga para pedagang yang menggelar dagangannya, persis seperti kaki lima. Pedagangnya tidak berjualan di sembarangan jalan, tapi justru teratur dan rapi. Ada yang menjual makanan dan ada yang menggelar permainan dengan hadiah yang beragam.
Pendidikan di Jepang sedemikian ketat hingga membuat kejenuhan pada diri siswa. Kadang pelarian paling menyenangkan adalah “menggencet” orang lain, menunjukkan bahwa kamu berkuasa atas orang lain itu adalah hal yang menyenangkan, dan tidak bisa dipungkiri itu pun terjadi di Indonesia.

Sifat orang Jepang, mereka tidak suka orang lain ikut campur urusan mereka.

Kalau di Jepang, kamu harus lebih banyak meminta maaf, walaupun tidak bersalah.

Kalau kita menggantungkan keinginan di salah satu bagian kuil, maka keinginan kita akan dipertimbangkan Dewa.

Di Jepang, mandi sama-sama tidak akan membayakan karena bukan pemandian campur.
Bagi orang Jepang, SMU favorit merupakan tujuan utama karena kualitasnya yang bergengsi. Sementara di Indonesia justru karena murahnya. SMU favorit di Indonesia justru diduduki oleh SMU Negeri, sedangkan SMU di Jepang lebih banyak diduduki SMU swasta.
Membuat teman menunggu terlalu lama tidak baik di Jepang, dimana perasaan seseorang sebaiknya dijaga.
Musim semi bunga-bunga sakura mulai bermekaran yang konon hanya memiliki waktu dua minggu sebelum menghilang dari pandangan.
SMP Akihabara. Seragamnya terdiri dari tiga. Musim panas, semi sekaligus gugur, dingin. Seragam bagus, kemeja berwarna putih dengan pita dikerahnya, dan jas berwarna abu-abu, serta rok kotak-kotak (sejengkal di atas lutut). Seragam musim dingin -> kemeja lengan panjang, sweter warna navy blue, rok kotak-kotak, berwarna senada

Tepat di depan pintu keluar Yamanote Line, ada taman yang sering disebut Hachikoen. Di taman tersebut ada patung anjing (Hachiko). Di taman inilah biasanya orang Jepang membuat janji bertemu. Hingga tak aneh jika setiap hari taman ini ramai sekali orang yang sedang menanti janji mereka. Di setiap hari Sabtu dan Minggu, para pemusik jalanan menggelar konser untuk menarik perhatian, tanpa memungut biaya dan pengunjung pun selalu berkerumun untuk ikut bernyanyi, berjoget dan bergoyang seiring dengan lantunan lagu. Jalan dari taman Hachikoen, menjadi pusat pembelanjaan 109 untuk hari Minggu ditutup. Hal ini memberikan keleluasaan bagi para pemusik jalanan untuk menggelar konser mereka, selain seni akrobatik yang juga sering dipertontonkan. Semua itu menambah ramainya suasana Shibuya pada hari Minggu.
Disisi lain, di lorong jalan menuju HMV, pusat perbelanjaan musik, baik aksesoris lucu dan murah, pakaian-pakaian impor dari Amerika yang biasa dijajakan oleh orang kulit hitam, pakaian impor Cina yang murah, aksesoris murah dari Israel, arloji dari Italia, dan barang-barang lainnya. Toko elektronik yang tergelar di sepanjang lorong, juga menambah ramainya suasana. Mereka memajang dagangan elektronik yang berwarna-warni, mulai dari ponsel murah seharga satu yen, sampai model terbaru dan canggih ada di Shibuya tersebut. Tempat tersebut benar-benar padat dengan pengunjung dan ramai luar biasa.
Shibuya ini dilewati lima jalur kereta Inokashira Line dan Denentoshi Line yang menghubungkan Shibuya dengan pinggiran Tokyo, masing-masing daerah Kijijoji dan Chuorinkan. Hanzomon Line Subway, Ginza Line Subway, dan Yamanote Line adalah jalur kereta melingkar yang menghubungkan daerah-daerah ramai Tokyo, seperti stasiun Shinjuku, Ikebukuro Akihabara (pusat elektronik terbesar di dunia), stasiun Tokyo dan Hamamatsucho dan sembilan belas stasiun ramai lainnya.
Pandangan orang Jepang yang meremehkan tentang Negara lain di Asia. Mereka bersikap seperti itu karena latar belakang sejarah. Hebatnya Jepang. Masyarakatnya sangat mencintai negaranya dan menganggap negaranya yang terbaik. Mungkin itulah alasan Jepang menjajah sebagian Asia dahulu ya…akibat kepercayaan diri yang besar itu
Shibuya terletak di Yamanote Line, jalur kereta melingkar yang berada tepat di jantung Tokyo, sebuah dareah ramai yang menjadi pusat tongkrongan kawula muda Jepang. Tatanan kotanya yang modern, juga para pengunjungnya yang sebagian besar kaum muda dengan gaya modern, menjadikan daerah ini benar-benar terasa American style. Kalian dapat menemukan bermacam-macam merek dagang makanan ala America di sana. Bahkan disana juga ada beberapa tempat makan yang khas Italia ataupun Asia, tentu saja di sana juga ada tempat makanan Indonesia dan Eropa.
Peletakan nama keluarga kalau orang Jepang, mendahulukan nama keluarganya, baru namanya.
Kira-kira struktur rumah-rumah orang Jepang, seperti film Doraemon. Rumah di Jepang kebanyakan bertingkat, itu untuk menghemat lahan. Soalnya tanah di Jepang sangat mahal. Orang Jepang memang arsitek, yang cukup ulung. Mereka dapat mengubah rumah yang luasnya tidak seberapa itu, menjadi tempat yang nyaman. Segalanya terlihat praktis.