Kamis, 20 September 2012






Kami segelintir orang yang ingin melestarikan impian masa kecil, kami tidak ingin masa-masa itu musnah,ditelan masa itu sendiri. Dalam hati setiap manusia,selalu ada jiwa anak-anak,tidak peduli berapapun usianya. Jiwa yang murni, yang merindukan kebebasan, kedamaian dan keindahan... Jiwa anak-anak selalu penuh dengan impian, satu demi satu seiring beranjak usia, impian itu kita capai satu demi satu, namun impian tak pernah berakhir.....itulah kekuatan impian.
Di dalam hati, kami memang menyukai budaya Jepang sejak kecil. Tapi kami sadar bahwa kami adalah Bangsa Indonesia. Meskipun kami menyukai budaya Jepang, akan tetapi kami tidak akan pernah melupakan jati diri kami, bangsa kami sendiri. Kami lahir di Indonesia tempat dimana kami dibesarkan. Jika seandainya nanti kami meninggal sekalipun, kami ingin jasad kami dikuburkan di Tanah air kami, Indonesia. Kami telah banyak belajar dari negara yang pernah dibom atom dua kali itu, meskipun negara Jepang pernah dibom atom, akan tetapi negara itu masih bisa berkembang pesat sampai saat ini. Karena hal itu kami ingin berkembang dan belajar dari hal tersebut.
ATSUKI singkatan dari ANIME TOKUSATSU COMMUNITY, ATSUKI dalam Bahasa Jepang memiliki arti MEMBARA.
ATSUKI J-Freak's Community merupakan suatu Komunitas pecinta Jepang dari berbagai macam Genre (Anime,Tokusatsu, J-Musik, Manga, Dorama dll) yang ada di Yogjakarta yang memiliki
Visi :
- Memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat umum.
- Menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang yang ada diseluruh Indonesia.
- Memiliki “Team inti” yang solid, yaitu orang-orang yang sangat serius dalam mengembangkan Atsuki dan mengelola memebernya dengan baik. ATSUKI sendiri mempunyai impian untuk menyatukan komunitas-komunitas jepang di Jogja untuk bisa membuat event2 Jepang yang belum pernah ada.
- Menjadi komunitas pecinta Jepang yang tidak melupakan budaya Indonesia.
Misi :
Memberikan wadah kepada semua orang yang menyukai budaya Jepang.
Mampu mengembangkan potensi member dan mengarahkannya ke arah yang positif.

Sejarah Atsuki :
1.      Komunitas Atsuki berdiri pada tanggal 22 September 2005 d Yogyakarta, di tahun 2007 Atsuki mulai berkembang dan mempunyai kegiatan yang sangat menarik. Saat ini kami mampu mengarahkan member dan mengembangkan potensi yang mereka miliki, sehingga komunitas Atsuki masih bisa bertahan dan berkembang pesat sampai saat ini. Pada tahun 2006, kami memiliki markas untuk berkumpul di MMTC (Multi Media Teknik Centre) Jogjakarta, disini kami membuat program acara di radio komunitas di kampus MMTC (Radio Media Top FM, 107.7 FM) yang bernama J-freaks. Oleh karena itu Atsuki lebih dikenal dengan nama Atsuki J-freaks Community. Kemudian di tahun 2007 ketika Atsuki berulang tahun yang ke-2, kami mampu mengadakan acara festival Jepang (J-band dan Cosplay) yang bertempat di Purawisata. Setelah menghabiskan kontrak kerjasama dengan MMTC selama 3 tahun, pada pertengahan tahun 2009 markas kami berpindah di TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (Jl.Sri Wedani no. 1 Jogja) sampai saat ini.

Kegiatan ATSUKI :
1.       Mengisi siaran radio dengan topik budaya Jepang (anime,tokusatsu,dorama,musik) di beberapa Radio Swasta yang Menyiarkan lagu-lagu jepang ( ICHIGO, Radio SWARAGAMA 101,7FM,setiap hari Minggu ke-3 jam 14.00-16.00 WIB dan JAPANESE, UTY FM 106,9 FM,setiap hari Sabtu d Minggu ke-2 jam 17.00- 19.00 WIB)
2.       Membuka kelas Armor ,dikelas ini kita bisa belajar membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan film secara gratis.
3.       Memberikan pelajaran bahasa Jepang secara khusus kepada member.
4.       Membuat acara nonton bareng film-film Jepang terbaru.
5.       Berkumpul dan saling bertukar pikiran setiap hari Sabtu, jam 17.00 WIB di Taman Budaya Yogyakarta.
6.       Membuat event khusus tiap Ulang Tahun ATSUKI.
7.       Net Surff And Sharing
8.       Request CD (PV & MP3)
9.       Meeting dan Evaluasi Kerja


Anime Tokusatsu Community atau Atsuki merupakan sebuah komunitas pecinta Jepang di Jogjakarta yang menggemari berbagai budaya pop Jepang mulai dari manga (komik), anime (animasi), dorama (film drama), tokusatsu (film dengan spesial efek), cosplay (costum play), Japanese Music, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Jepang “atsuki” memiliki arti “membara”. Seperti filosofinya, semangat komunitas Atsuki ini juga membara dalam berkreasi dan berkarya.
Meski hanya sebuah komunitas, Atsuki memiliki keinginan yang kuat untuk berkarya di dunia “jepang-jepangan” di Indonesia. Semua itu dituangkan dalam visi : memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat umum, menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang yang ada di seluruh Indonesia, serta menjadi komunitas pecinta Jepang yang tidak melupakan budaya Indonesia. Misinya adalah memberikan wadah kepada semua orang yang menyukai budaya Jepang dan mampu mengembangkan potensi anggota komunitas ke arah yang lebih positif
Atsuki berdiri pada tanggal 22 September 2005 di Jogjakarta, dengan jumlah anggota tidak begitu banyak seperti sekarang ini. Awalnya, Atsuki beraktivitas di kawasan kampus MMTC (Multi Media Training Centre) Jogjakarta. Saat itu Atsuki turut mengisi salah satu program siaran radio komunitas kampus tersebut dalam acara yang khusus membahas all about Japan bernama J-Freaks, sehingga Atsuki lebih dikenal dengan nama Atsuki J-Freaks Community. Pada tahun 2007 Atsuki mulai berkembang, mempunyai banyak anggota, dan berhasil menyelenggarakan berbagai event yang menarik.
Kini, dibawah asuhan Mami Dahlia & Ibu Fitriani, leadership Lichan Ali Warkhan & Rendy Rei, dan kepemimpinan Aryo Hari Wanjoyo (Kira) serta kekompakan seluruh anggota, Atsuki dapat survive dan eksis terutama dalam dunia jepang-jepangan di Jogjakarta. Anggota Atsuki berasal dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda, sebagian masih remaja. Tetapi, dalam komunitas yang berbasis kekeluargaan ini semuanya melebur menjadi satu.
Pengalaman, suka, dan duka pun dialami seorang teman kita yang tergabung dalam Atsuki, Muryadi Saputro (16) yang saat ini masih duduk di bangku SMA. Cowok yang akrab dipanggil dengan nama Yumaaki ini sudah cukup lama bergabung dengan Astuki. “Pengalaman yang paling berkesan buatku adalah ketika acara makrab & outbond di Jogja Orang Utan Center tanggal 11 – 12 Juni 2011 kemarin. Suasana kekeluargaan sangat terasa, kami bermain games, nyanyi bareng, dan seru-seruan bareng keluarga Atsuki adalah sebuah moment tak tergantikan. Kadang ada beberapa orang yang menyebalkan, tetapi kami tetap keluarga,” ucap Yumaaki dengan kelakar dan tawanya yang khas.
Kegiatan regular Atsuki diantaranya kumpul-kumpul & sharing, dan nonton bareng film Jepang terbaru. Atsuki juga pernah menyelenggarakan kelas-kelas/pelatihan antara lain Kelas Oshie atau kerajinan kain khas jepang ‒ yang mendatangkan langsung pakar oshie dari Jepang yaitu Mr. Soho Satoshi Konishi. Kelas Origami atau seni melipat kertas khas Jepang. Kelas Properti, di kelas ini kita bisa belajar membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan film. Kelas Bahasa Jepang – pelatihan dan praktek bahasa Jepang, didampingi oleh mahasiswa sastra Jepang UGM. Sedangkan kelas yang akan diselenggarakan berikutnya adalah  Kelas Furoshiki, yaitu seni membungkus dengan kain khas Jepang. Tema kelas/pelatihan selalu berganti setiap satu bulan atau tiga bulan sekali tergantung dengan rancangan program.
Atsuki juga kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di Yogyakarta, seperti penggalangan dana korban bencana merapi Jogja, penggalangan dana korban bencana tsunami Jepang, kirab budaya, dan lain sebagainya. Bergabung dengan Atsuki juga dapat melatih skill kita dalam bidang event organizer. Berbagai acara berskala lokal, regional, dan internasional berhasil diselenggarakan oleh Atsuki. Diantaranya yang sukses digelar di tahun 2011 antara lain Jogja Care for Japan, Jogja International Heritage, dan masih banyak lagi.
Tertarik join di Komunitas Atsuki??? Datang aja ke sekretariat Atsuki yang ada di Yayasan Royal Silk, Jl. KH Ahmad Dahlan No. 73 Yogyakarta. Acara kumpul-kumpul dan kegiatan reguler diadakan setiap sabtu sore. Suasana yang akrab di Atsuki dijamin membuat kamu merasa punya keluarga kedua…

Tidak ada komentar: