
Kami
segelintir orang yang ingin melestarikan impian masa kecil, kami tidak ingin masa-masa itu musnah,ditelan masa
itu sendiri. Dalam hati setiap manusia,selalu ada jiwa anak-anak,tidak peduli
berapapun usianya. Jiwa yang murni, yang merindukan kebebasan, kedamaian dan keindahan... Jiwa anak-anak
selalu penuh dengan impian, satu demi satu seiring beranjak usia, impian itu
kita capai satu demi satu, namun impian tak pernah berakhir.....itulah kekuatan
impian.
Di
dalam hati, kami memang menyukai budaya Jepang sejak kecil. Tapi kami sadar bahwa
kami adalah Bangsa Indonesia.
Meskipun kami menyukai budaya Jepang, akan tetapi kami tidak akan pernah
melupakan jati diri kami, bangsa kami sendiri. Kami lahir di Indonesia tempat dimana kami
dibesarkan. Jika seandainya nanti kami meninggal sekalipun, kami ingin jasad
kami dikuburkan di Tanah air kami, Indonesia. Kami telah banyak
belajar dari negara yang pernah dibom atom dua kali itu, meskipun negara Jepang
pernah dibom atom, akan tetapi negara itu masih bisa berkembang pesat sampai
saat ini. Karena hal itu kami ingin berkembang dan belajar dari hal tersebut.
ATSUKI singkatan dari ANIME TOKUSATSU COMMUNITY,
ATSUKI dalam Bahasa Jepang memiliki arti MEMBARA.
ATSUKI J-Freak's Community merupakan suatu Komunitas pecinta Jepang dari
berbagai macam Genre (Anime,Tokusatsu, J-Musik, Manga, Dorama dll) yang ada di
Yogjakarta yang memiliki
Visi :
- Memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat umum.
- Menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang yang ada diseluruh Indonesia.
- Memiliki “Team inti” yang solid, yaitu orang-orang yang sangat serius dalam
mengembangkan Atsuki dan mengelola memebernya dengan baik. ATSUKI sendiri
mempunyai impian untuk menyatukan komunitas-komunitas jepang di Jogja untuk
bisa membuat event2 Jepang yang belum pernah ada.
- Menjadi komunitas pecinta Jepang yang tidak melupakan budaya Indonesia.
Misi :
Memberikan wadah kepada semua orang yang menyukai budaya Jepang.
Mampu mengembangkan potensi member dan mengarahkannya ke arah yang positif.
Sejarah
Atsuki :
1.
Komunitas Atsuki berdiri pada tanggal 22 September 2005 d Yogyakarta,
di tahun 2007 Atsuki mulai berkembang dan mempunyai kegiatan yang sangat
menarik. Saat ini kami mampu mengarahkan member dan mengembangkan potensi yang
mereka miliki, sehingga komunitas Atsuki masih bisa bertahan dan berkembang
pesat sampai saat ini. Pada tahun 2006, kami memiliki markas untuk berkumpul di
MMTC (Multi Media Teknik Centre) Jogjakarta,
disini kami membuat program acara di radio komunitas di kampus MMTC (Radio
Media Top FM, 107.7 FM) yang bernama J-freaks. Oleh karena itu Atsuki lebih
dikenal dengan nama Atsuki J-freaks Community. Kemudian di tahun 2007 ketika
Atsuki berulang tahun yang ke-2, kami mampu mengadakan acara festival Jepang
(J-band dan Cosplay) yang bertempat di Purawisata. Setelah menghabiskan kontrak
kerjasama dengan MMTC selama 3 tahun, pada pertengahan tahun 2009 markas kami
berpindah di TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (Jl.Sri Wedani no. 1 Jogja) sampai saat
ini.
Kegiatan ATSUKI :
1.
Mengisi siaran radio dengan topik budaya Jepang (anime,tokusatsu,dorama,musik)
di beberapa Radio Swasta yang Menyiarkan lagu-lagu jepang ( ICHIGO, Radio
SWARAGAMA 101,7FM,setiap hari Minggu ke-3 jam 14.00-16.00 WIB dan JAPANESE, UTY
FM 106,9 FM,setiap hari Sabtu d Minggu
ke-2 jam 17.00- 19.00 WIB)
2.
Membuka kelas Armor ,dikelas ini kita bisa belajar
membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan film secara gratis.
3.
Memberikan pelajaran bahasa Jepang secara khusus kepada
member.
4.
Membuat acara nonton bareng film-film Jepang terbaru.
5.
Berkumpul dan saling bertukar pikiran setiap hari
Sabtu, jam 17.00 WIB di Taman Budaya Yogyakarta.
6.
Membuat event khusus tiap Ulang Tahun ATSUKI.
7.
Net Surff And Sharing
8.
Request CD (PV & MP3)
9.
Meeting dan Evaluasi Kerja
Anime
Tokusatsu Community atau Atsuki merupakan sebuah komunitas pecinta Jepang di
Jogjakarta yang menggemari berbagai budaya pop Jepang mulai dari manga
(komik), anime (animasi), dorama (film drama), tokusatsu
(film dengan spesial efek), cosplay (costum play), Japanese
Music, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Jepang “atsuki” memiliki arti
“membara”. Seperti filosofinya, semangat komunitas Atsuki ini juga membara
dalam berkreasi dan berkarya.
Meski hanya sebuah komunitas, Atsuki
memiliki keinginan yang kuat untuk berkarya di dunia “jepang-jepangan” di
Indonesia. Semua itu dituangkan dalam visi : memperkenalkan budaya Jepang
kepada masyarakat umum, menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang
yang ada di seluruh Indonesia, serta menjadi komunitas pecinta Jepang yang
tidak melupakan budaya Indonesia. Misinya adalah memberikan wadah kepada semua
orang yang menyukai budaya Jepang dan mampu mengembangkan potensi anggota
komunitas ke arah yang lebih positif
Atsuki
berdiri pada tanggal 22 September 2005 di Jogjakarta, dengan jumlah anggota
tidak begitu banyak seperti sekarang ini. Awalnya, Atsuki beraktivitas di
kawasan kampus MMTC (Multi Media Training Centre) Jogjakarta. Saat itu Atsuki
turut mengisi salah satu program siaran radio komunitas kampus tersebut dalam
acara yang khusus membahas all about Japan bernama J-Freaks, sehingga
Atsuki lebih dikenal dengan nama Atsuki J-Freaks Community. Pada tahun 2007
Atsuki mulai berkembang, mempunyai banyak anggota, dan berhasil
menyelenggarakan berbagai event yang menarik.
Kini,
dibawah asuhan Mami Dahlia & Ibu Fitriani, leadership Lichan Ali
Warkhan & Rendy Rei, dan kepemimpinan Aryo Hari Wanjoyo (Kira) serta
kekompakan seluruh anggota, Atsuki dapat survive dan eksis terutama
dalam dunia jepang-jepangan di Jogjakarta. Anggota Atsuki berasal dari berbagai
kalangan dengan latar belakang yang berbeda, sebagian masih remaja. Tetapi,
dalam komunitas yang berbasis kekeluargaan ini semuanya melebur menjadi satu.
Pengalaman,
suka, dan duka pun dialami seorang teman kita yang tergabung dalam Atsuki,
Muryadi Saputro (16) yang saat ini masih duduk di bangku SMA. Cowok yang akrab
dipanggil dengan nama Yumaaki ini sudah cukup lama bergabung dengan Astuki.
“Pengalaman yang paling berkesan buatku adalah ketika acara makrab & outbond
di Jogja Orang Utan Center tanggal 11 – 12 Juni 2011 kemarin. Suasana
kekeluargaan sangat terasa, kami bermain games, nyanyi bareng, dan
seru-seruan bareng keluarga Atsuki adalah sebuah moment tak tergantikan.
Kadang ada beberapa orang yang menyebalkan, tetapi kami tetap keluarga,” ucap
Yumaaki dengan kelakar dan tawanya yang khas.
Kegiatan
regular Atsuki diantaranya kumpul-kumpul & sharing, dan nonton
bareng film Jepang terbaru. Atsuki juga pernah menyelenggarakan
kelas-kelas/pelatihan antara lain Kelas Oshie atau kerajinan kain khas jepang ‒
yang mendatangkan langsung pakar oshie dari Jepang yaitu Mr. Soho Satoshi
Konishi. Kelas Origami atau seni melipat kertas khas Jepang. Kelas Properti, di
kelas ini kita bisa belajar membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan
film. Kelas Bahasa Jepang – pelatihan dan praktek bahasa Jepang, didampingi
oleh mahasiswa sastra Jepang UGM. Sedangkan kelas yang akan diselenggarakan
berikutnya adalah Kelas Furoshiki, yaitu seni membungkus dengan kain khas
Jepang. Tema kelas/pelatihan selalu berganti setiap satu bulan atau tiga bulan
sekali tergantung dengan rancangan program.
Atsuki
juga kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di Yogyakarta, seperti
penggalangan dana korban bencana merapi Jogja, penggalangan dana korban bencana
tsunami Jepang, kirab budaya, dan lain sebagainya. Bergabung dengan Atsuki juga
dapat melatih skill kita dalam bidang event organizer. Berbagai
acara berskala lokal, regional, dan internasional berhasil diselenggarakan oleh
Atsuki. Diantaranya yang sukses digelar di tahun 2011 antara lain Jogja Care
for Japan, Jogja International Heritage, dan masih banyak lagi.
Tertarik
join di Komunitas Atsuki??? Datang aja ke sekretariat Atsuki yang ada di
Yayasan Royal Silk, Jl. KH Ahmad Dahlan No. 73 Yogyakarta. Acara kumpul-kumpul
dan kegiatan reguler diadakan setiap sabtu sore. Suasana yang akrab di Atsuki
dijamin membuat kamu merasa punya keluarga kedua…