Kamis, 20 September 2012


 

Hari Olahraga dan Kesehatan (Jepang)

Hari Olahraga dan Kesehatan (体育の日Taiiku no hi?) adalah hari libur resmi di Jepang. Menurut undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō), hari ini digunakan untuk "menumbuhkan rasa cinta pada olahraga, membentuk jiwa dan raga yang sehat".
Pada mulanya, hari libur ini ditetapkan tanggal 10 Oktober untuk memperingati hari upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 1964, tapi diubah menjadi hari Senin minggu kedua di bulan Oktober sejak diberlakukan Sistem Happy Monday yang memindahkan sebagian hari libur ke hari Senin agar libur akhir pekan bertambah panjang.

Tradisi

Di Hari Olahraga dan Kesehatan, pemakai berbagai sarana olahraga bisa menggunakan fasilitas secara gratis atau mendapat potongan harga. Di lingkungan sekolah terdapat tradisi mengadakan pertandingan (Undō-kai) antarsiswa yang dibagi menjadi dua kubu (merah dan putih) atau empat kubu (utara, selatan, barat, timur). Pertandingan yang dilakukan bisa beraneka macam, mulai dari lari, lari estafet, lari menghindari rintangan, hingga perlombaan tarik tambang, memasukkan bola dari kain ke dalam keranjang, atau mendorong-dorong bola yang berukuran sangat besar. Di kantor-kantor atau lingkungan tempat tinggal sering diadakan perlombaan yang bisa membuat orang tertawa, seperti: lari untuk memakan roti yang digantung di atas tali, atau perlombaan mengambil permen yang ditutupi lapisan tepung terigu dengan mulut.

Sejarah

Olimpiade Tokyo 1964 adalah olimpiade musim panas yang diadakan lebih lambat dari kebiasaan. Bulan Oktober sudah termasuk musim gugur di Jepang, dan tanggal 10 Oktober sengaja dipilih sebagai hari pembukaan olimpiade karena pada hari itu kemungkinan besar (singularitas) cuaca cerah di wilayah Tokyo dan sekitarnya.
Hari pembukaan Olimpiade Tokyo 1964 mulai diperingati sebagai Hari Olahraga dan Kesehatan pada tanggal 10 Oktober 1966. Selama 34 tahun dari tahun 1966 hingga tahun 1999, hujan dengan curah hujan melebihi 1 ml hanya pernah turun sebanyak 5 kali di daerah Tokyo pada tanggal 10 Oktober. Setelah dipindahkan ke hari Senin minggu kedua di bulan Oktober, Hari Olahraga dan Kesehatan tidak lagi selalu cerah dan perlombaan menjadi sering ditunda akibat hujan.






Kami segelintir orang yang ingin melestarikan impian masa kecil, kami tidak ingin masa-masa itu musnah,ditelan masa itu sendiri. Dalam hati setiap manusia,selalu ada jiwa anak-anak,tidak peduli berapapun usianya. Jiwa yang murni, yang merindukan kebebasan, kedamaian dan keindahan... Jiwa anak-anak selalu penuh dengan impian, satu demi satu seiring beranjak usia, impian itu kita capai satu demi satu, namun impian tak pernah berakhir.....itulah kekuatan impian.
Di dalam hati, kami memang menyukai budaya Jepang sejak kecil. Tapi kami sadar bahwa kami adalah Bangsa Indonesia. Meskipun kami menyukai budaya Jepang, akan tetapi kami tidak akan pernah melupakan jati diri kami, bangsa kami sendiri. Kami lahir di Indonesia tempat dimana kami dibesarkan. Jika seandainya nanti kami meninggal sekalipun, kami ingin jasad kami dikuburkan di Tanah air kami, Indonesia. Kami telah banyak belajar dari negara yang pernah dibom atom dua kali itu, meskipun negara Jepang pernah dibom atom, akan tetapi negara itu masih bisa berkembang pesat sampai saat ini. Karena hal itu kami ingin berkembang dan belajar dari hal tersebut.
ATSUKI singkatan dari ANIME TOKUSATSU COMMUNITY, ATSUKI dalam Bahasa Jepang memiliki arti MEMBARA.
ATSUKI J-Freak's Community merupakan suatu Komunitas pecinta Jepang dari berbagai macam Genre (Anime,Tokusatsu, J-Musik, Manga, Dorama dll) yang ada di Yogjakarta yang memiliki
Visi :
- Memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat umum.
- Menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang yang ada diseluruh Indonesia.
- Memiliki “Team inti” yang solid, yaitu orang-orang yang sangat serius dalam mengembangkan Atsuki dan mengelola memebernya dengan baik. ATSUKI sendiri mempunyai impian untuk menyatukan komunitas-komunitas jepang di Jogja untuk bisa membuat event2 Jepang yang belum pernah ada.
- Menjadi komunitas pecinta Jepang yang tidak melupakan budaya Indonesia.
Misi :
Memberikan wadah kepada semua orang yang menyukai budaya Jepang.
Mampu mengembangkan potensi member dan mengarahkannya ke arah yang positif.

Sejarah Atsuki :
1.      Komunitas Atsuki berdiri pada tanggal 22 September 2005 d Yogyakarta, di tahun 2007 Atsuki mulai berkembang dan mempunyai kegiatan yang sangat menarik. Saat ini kami mampu mengarahkan member dan mengembangkan potensi yang mereka miliki, sehingga komunitas Atsuki masih bisa bertahan dan berkembang pesat sampai saat ini. Pada tahun 2006, kami memiliki markas untuk berkumpul di MMTC (Multi Media Teknik Centre) Jogjakarta, disini kami membuat program acara di radio komunitas di kampus MMTC (Radio Media Top FM, 107.7 FM) yang bernama J-freaks. Oleh karena itu Atsuki lebih dikenal dengan nama Atsuki J-freaks Community. Kemudian di tahun 2007 ketika Atsuki berulang tahun yang ke-2, kami mampu mengadakan acara festival Jepang (J-band dan Cosplay) yang bertempat di Purawisata. Setelah menghabiskan kontrak kerjasama dengan MMTC selama 3 tahun, pada pertengahan tahun 2009 markas kami berpindah di TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA (Jl.Sri Wedani no. 1 Jogja) sampai saat ini.

Kegiatan ATSUKI :
1.       Mengisi siaran radio dengan topik budaya Jepang (anime,tokusatsu,dorama,musik) di beberapa Radio Swasta yang Menyiarkan lagu-lagu jepang ( ICHIGO, Radio SWARAGAMA 101,7FM,setiap hari Minggu ke-3 jam 14.00-16.00 WIB dan JAPANESE, UTY FM 106,9 FM,setiap hari Sabtu d Minggu ke-2 jam 17.00- 19.00 WIB)
2.       Membuka kelas Armor ,dikelas ini kita bisa belajar membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan film secara gratis.
3.       Memberikan pelajaran bahasa Jepang secara khusus kepada member.
4.       Membuat acara nonton bareng film-film Jepang terbaru.
5.       Berkumpul dan saling bertukar pikiran setiap hari Sabtu, jam 17.00 WIB di Taman Budaya Yogyakarta.
6.       Membuat event khusus tiap Ulang Tahun ATSUKI.
7.       Net Surff And Sharing
8.       Request CD (PV & MP3)
9.       Meeting dan Evaluasi Kerja


Anime Tokusatsu Community atau Atsuki merupakan sebuah komunitas pecinta Jepang di Jogjakarta yang menggemari berbagai budaya pop Jepang mulai dari manga (komik), anime (animasi), dorama (film drama), tokusatsu (film dengan spesial efek), cosplay (costum play), Japanese Music, dan lain sebagainya. Dalam bahasa Jepang “atsuki” memiliki arti “membara”. Seperti filosofinya, semangat komunitas Atsuki ini juga membara dalam berkreasi dan berkarya.
Meski hanya sebuah komunitas, Atsuki memiliki keinginan yang kuat untuk berkarya di dunia “jepang-jepangan” di Indonesia. Semua itu dituangkan dalam visi : memperkenalkan budaya Jepang kepada masyarakat umum, menghormati dan menghargai komunitas pecinta Jepang yang ada di seluruh Indonesia, serta menjadi komunitas pecinta Jepang yang tidak melupakan budaya Indonesia. Misinya adalah memberikan wadah kepada semua orang yang menyukai budaya Jepang dan mampu mengembangkan potensi anggota komunitas ke arah yang lebih positif
Atsuki berdiri pada tanggal 22 September 2005 di Jogjakarta, dengan jumlah anggota tidak begitu banyak seperti sekarang ini. Awalnya, Atsuki beraktivitas di kawasan kampus MMTC (Multi Media Training Centre) Jogjakarta. Saat itu Atsuki turut mengisi salah satu program siaran radio komunitas kampus tersebut dalam acara yang khusus membahas all about Japan bernama J-Freaks, sehingga Atsuki lebih dikenal dengan nama Atsuki J-Freaks Community. Pada tahun 2007 Atsuki mulai berkembang, mempunyai banyak anggota, dan berhasil menyelenggarakan berbagai event yang menarik.
Kini, dibawah asuhan Mami Dahlia & Ibu Fitriani, leadership Lichan Ali Warkhan & Rendy Rei, dan kepemimpinan Aryo Hari Wanjoyo (Kira) serta kekompakan seluruh anggota, Atsuki dapat survive dan eksis terutama dalam dunia jepang-jepangan di Jogjakarta. Anggota Atsuki berasal dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda, sebagian masih remaja. Tetapi, dalam komunitas yang berbasis kekeluargaan ini semuanya melebur menjadi satu.
Pengalaman, suka, dan duka pun dialami seorang teman kita yang tergabung dalam Atsuki, Muryadi Saputro (16) yang saat ini masih duduk di bangku SMA. Cowok yang akrab dipanggil dengan nama Yumaaki ini sudah cukup lama bergabung dengan Astuki. “Pengalaman yang paling berkesan buatku adalah ketika acara makrab & outbond di Jogja Orang Utan Center tanggal 11 – 12 Juni 2011 kemarin. Suasana kekeluargaan sangat terasa, kami bermain games, nyanyi bareng, dan seru-seruan bareng keluarga Atsuki adalah sebuah moment tak tergantikan. Kadang ada beberapa orang yang menyebalkan, tetapi kami tetap keluarga,” ucap Yumaaki dengan kelakar dan tawanya yang khas.
Kegiatan regular Atsuki diantaranya kumpul-kumpul & sharing, dan nonton bareng film Jepang terbaru. Atsuki juga pernah menyelenggarakan kelas-kelas/pelatihan antara lain Kelas Oshie atau kerajinan kain khas jepang ‒ yang mendatangkan langsung pakar oshie dari Jepang yaitu Mr. Soho Satoshi Konishi. Kelas Origami atau seni melipat kertas khas Jepang. Kelas Properti, di kelas ini kita bisa belajar membuat kostum dan senjata untuk cosplay dan film. Kelas Bahasa Jepang – pelatihan dan praktek bahasa Jepang, didampingi oleh mahasiswa sastra Jepang UGM. Sedangkan kelas yang akan diselenggarakan berikutnya adalah  Kelas Furoshiki, yaitu seni membungkus dengan kain khas Jepang. Tema kelas/pelatihan selalu berganti setiap satu bulan atau tiga bulan sekali tergantung dengan rancangan program.
Atsuki juga kerap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial di Yogyakarta, seperti penggalangan dana korban bencana merapi Jogja, penggalangan dana korban bencana tsunami Jepang, kirab budaya, dan lain sebagainya. Bergabung dengan Atsuki juga dapat melatih skill kita dalam bidang event organizer. Berbagai acara berskala lokal, regional, dan internasional berhasil diselenggarakan oleh Atsuki. Diantaranya yang sukses digelar di tahun 2011 antara lain Jogja Care for Japan, Jogja International Heritage, dan masih banyak lagi.
Tertarik join di Komunitas Atsuki??? Datang aja ke sekretariat Atsuki yang ada di Yayasan Royal Silk, Jl. KH Ahmad Dahlan No. 73 Yogyakarta. Acara kumpul-kumpul dan kegiatan reguler diadakan setiap sabtu sore. Suasana yang akrab di Atsuki dijamin membuat kamu merasa punya keluarga kedua…

Selasa, 11 September 2012





Bentuk kasih sayang yang terkandung di dalamnya termasuk soal tanggung jawab, saling menghargai, bisa memegang janji. Bentuk lain dari kasih sayang adalah dengan meminta maaf dan belajar dari kesalahan. Bagi yang memahaminya dengan benar, kasih sayang tidak berlaku musiman apalagi harian, tapi sepanjang waktu. Dan untuk menunjukkannya pada orang-orang tersayang dibutuhkan usaha dan komitmen.

Bahwa ada banyak cara untuk mengenal orang lain selain mendengar suara dan perkataannya. Ketulusan hati bahkan sering kali tak memerlukan suara untuk memahaminya. 

Kata “kehilangan” amat menakutkan bagi siapa pun, apalagi bila yang “hilang” adalah seseorang yang dekat di hati kita. Terlebih lagi, bila “menghilangnya” sosok itu bukan untuk sementara. Suatu saat, siapa pun pasti akan mengalami kehilangan sesuatu, entah itu seseorang atau apa pun yang disayanginya. Kita dikarunia kemampuan untuk merasakan segala sesuatu. Menurutku, selalu ada yang bisa kita pelajari dari beragam perasaan itu. Oleh karena itu, manfaatnya kita mempunyai rasa sayang atau rasa memiliki.

Seseorang harus belajar untuk menerima kehilangan yang dialaminya dengan “menghidupkan” seseorang yang berarti bagi dirinya setelah kehilangannya yang begitu besar di dalam ingatannya melalui apa yang ditinggalkannya. Oleh karena itu, orang itu bisa merasakan kedamaian di dalam hati karena melakukan hal yang bisa kami lakukan sebagai teman : menguatkan yang sedang kehilangan, dan menerima yang pernah kehilangan arah.

Bawa Aku Kembali

Bila ada tawa di dunia ini
Maka ada tangis disampingku…
Bila ada keberhasilan di dunia ini…
Maka ada kegagalan disampingnya…

Bila aku bisa memilih antara sekarang dan masa lalu
Aku ingin kembali ke masa lalu
Masa dimana aku masih hidup tanpa rasa sakit
Masa dimana aku masih bisa menangis karena haru
Bukan karena kesedihan melihat tangis orangtuaku

Tuhan
Hidupku mungkin hanya sesaat
Namun, biarkanlah hidupku menjadi cahaya bagi mereka
Bagi siapa pun yang kucintai
Bawa aku kembali

Tuhan
Dalam masa indah itu walau hanya sesaat

Agnes Davonar

Surat Kecil untuk Tuhan

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini

Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada orang lain

Tuhan
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu

Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya…

Tuhan…
Ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya

Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan sahabat-sahabatku

Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapa pun yang mengenalku…

Tuhan…
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…

Ke dunia yang Kau berikan padaku…

In memoriam,
Gita-Sesa Wanda Cantika