Semua orang hebat di dunia ini
pernah ditolak. Jadi, janganlah pernah takut akan kegagalan. Sebuah karya yang
bagus tidak ditentukan oleh orang lain, tetapi oleh diri sendiri. Kau yang
membuat keputusan karena dalam sebuah karya terdapat sebagian dari jiwamu.
Tidak ada yang bisa mengatakan itu jelek kecuali dirimu sendiri.
Perasaan yang muncul setelah
kita membantu seseorang. Memang benar selalu ada kebaikan di setiap hati
manusia. Kita hanya perlu mencari saja dimana kebaikan itu dan mengeluarkannya.
Jadi, dimana letak kebaikanmu?
Selalu tidak mudah menerima
kenyataan jika orang terdekatmu mendapatkan apa yang kauinginkan. Dalam banyak
kasus, kita jadi membenci orang tersebut. Dan kita cenderung membenarkan alasan
kita saat melakukannya.
Orang yang memendam perasaan
sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai kejadian di
sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal
agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi
mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.
Cinta tak harus memiliki. Tak
ada yang sempurna dalam kehidupan ini. Hanya cinta yang sempurna.
Saat matahari terbenam, semua
orang akan tidur. Saat matahari terbit, semua orang akan bangun. Artinya,
segala sesuatu ada saatnya. Tetapi, kadang-kadang saat-saat itu tidak bisa
terlaksana atau terhalangi sesuatu. Misalnya, saat kita mau tidur ada acara
world cup, akhirnya tidak tidur sampai pagi. Tetapi yang penting adalah kita
punya pendirian sehingga hal-hal yang menghalangi kita itu hanya seperti nyamuk
kecil yang bisa ditepuk.
Daun yang jatuh tak pernah
membenci angin. Seseorang pergi untuk mengajarkan sesuatu... Bahwa hidup harus
menerima... penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus mengerti... pengertian
yang benar. Bahwa hidup harus harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian
dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan
menyakitkan. Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan
dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya entah
pergi ke mana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami... dan kami akan menerima.
Benarlah, kata orang-orang,
prinsip hidup itu teramat lentur. Prinsip itu akan selalu berubah berdasarkan
situasi yang ada di depan kita, disadari atau tidak. Dan seseorang mengubah
cara berpikirnya seketika saat melihat teman terbaiknya sedang sekarat oleh
perasaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar