Begitulah hidup. Sering kita
lolos dari kecelakaan. Kita memar, terluka. Kadang-kadang kecelakaan itu
meninggalkan luka dalam. Orang-orang yang beruntung dapat lolos dengan sedikit
lecet, sedikit berdarah, meskipun bukan itu yang paling penting. Yang paling
penting, kita memiliki seseorang yang akan merengkuh kita, memeluk erat-erat
dan menghibur bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Namun, hidup tidak selalu rapi
dan teratur. Hubungan seseorang tidak dapat terjalin hanya dengan beberapa
butir air mata. Kita tidak cengeng, itu jelas. Dan meskipun seseorang bersikap
terang-terangan mengungkapkan cintanya, ia tidak membanjiri kita dengan
cintanya. Entah bagaimana caranya, ia tahu kapan kita sentuhan ringan atau
perhatian yang hangat, dan ia juga tahu kapan waktu yang tepat bagi kita untuk
membagi kasih sayangnya. Dan apapun yang
kita butuhkan, ia dapat memberi kita, tanpa banyak pertimbangan, tanpa minta
imbalan, dan tanpa kita minta. Ini bukan hanya cinta. Lebih dari itu. Perasaan
hormat. Empati. Dan perasaan itu timbal balik. Perasaan yang tulus ketika kami
berjumpa. Kurasa, saat semua hal dalam hidup kita menjadi rumit, selagi keadaan
bersimpang jalan ke banyak arah sekaligus dan bagian porosnya tak dapat lagi
bertahan, hubungan kami sederhana saja dan begitu alamiah. Namun, justru itula
yang membuat kami terasa sangat tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar