Senin, 06 Februari 2012


Begitulah hidup. Sering kita lolos dari kecelakaan. Kita memar, terluka. Kadang-kadang kecelakaan itu meninggalkan luka dalam. Orang-orang yang beruntung dapat lolos dengan sedikit lecet, sedikit berdarah, meskipun bukan itu yang paling penting. Yang paling penting, kita memiliki seseorang yang akan merengkuh kita, memeluk erat-erat dan menghibur bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Namun, hidup tidak selalu rapi dan teratur. Hubungan seseorang tidak dapat terjalin hanya dengan beberapa butir air mata. Kita tidak cengeng, itu jelas. Dan meskipun seseorang bersikap terang-terangan mengungkapkan cintanya, ia tidak membanjiri kita dengan cintanya. Entah bagaimana caranya, ia tahu kapan kita sentuhan ringan atau perhatian yang hangat, dan ia juga tahu kapan waktu yang tepat bagi kita untuk membagi  kasih sayangnya. Dan apapun yang kita butuhkan, ia dapat memberi kita, tanpa banyak pertimbangan, tanpa minta imbalan, dan tanpa kita minta. Ini bukan hanya cinta. Lebih dari itu. Perasaan hormat. Empati. Dan perasaan itu timbal balik. Perasaan yang tulus ketika kami berjumpa. Kurasa, saat semua hal dalam hidup kita menjadi rumit, selagi keadaan bersimpang jalan ke banyak arah sekaligus dan bagian porosnya tak dapat lagi bertahan, hubungan kami sederhana saja dan begitu alamiah. Namun, justru itula yang membuat kami terasa sangat tepat.

Tidak ada komentar: