Jumat, 12 Agustus 2011




Sebagai sebuah karya seni maupun komoditi komersil animasi dari Jepang telah sangat sukses dalam menancapkan pengaruhnya ke industri hiburan di berbagai belahan dunia. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa animasi Jepang telah menjadi bagian dari popular culture di dalam masyarakat. Namun seiring dengan pengakuan akan kualitasnya, animasi Jepang juga banyak disorot karena isi yang terkandung di dalamnya. Ada stereotip yang menempel pada animasi Jepang bahwa “Japanese animation is all about sex or violence”. Memang animasi di Jepang berkembang dalam arus yang berbeda dengan animasi-animasi seperti dari barat, baik dalam soal gaya, maupun isinya, yang cenderung terbuka.
Kita bisa mengkritisi hal tersebut sebagai hal positif maupun negatif dari dua sudut pandang. Yang pertama, stereotip yang menempel pada animasi Jepang tersebut mematahkan stereotip lainnya yang sangat bertolak belakang, yaitu bahwa animasi itu hanya untuk ditonton oleh anak-anak. Secara positif itu bisa kita pandang sebagai bukti tegas bahwa animasi bisa menjadi media dengan potensi yang lebih luas. Yang kedua masih mengacu pada perluasan makna animasi, namun memandangnya secara negatif; bahwa jika mengacu pada fakta bahwa animasi Jepang banyak mengandung tema-tema yang berat dan dewasa, maka animasi Jepang, betapapun populernya, tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Hal inilah, yang menjadi kritik utama dari banyak pihak terhadap penayangan animasi Jepang di televisi [diantaranya, masyarakat Indonesia].
Masalah tersebut sudah lama disadari oleh kaum professional maupun masyarakat awam, dan sudah banyak argumen yang mengkritik animasi Jepang selain mempelajari kepopulerannya. Namun disamping itu, sepertinya tidak ada pihak yang mampu mengintervensi penyebaran animasi Jepang. Animasi Jepang yang berkembang sejak tahun ’70-an, kini kepopulerannya telah menyebar baik di Asia, Amerika maupun Eropa, dan kini menjadi salah satu media promosi bagi kebudayaan jepang serta komoditi ekspor yang sangat menguntungkan ke seluruh dunia. Sudah banyak juga studi tentang animasi Jepang seperti yang dilakukan Helen McCarthy, Susan J. Napier, Antonia Levi, Gilles P, dll.
Indonesia tidak ketinggalan dalam mengikuti tren anime. Namun rupanya kepopuleran anime tersebut tidak diimbangi dengan pemahaman tentang anime itu sendiri. Anime masih sering dikritik karena tidak mendukung pendidikan dan perkembangan moral anak-anak. Padahal konflik tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika baik distributor maupun penonton anime di Indonesia memahami bahwa animasi tidak hanya diperuntukkan bagi ank-anak, khusunya di Jepang. Dan dari sinilah penulis akan memulai pembahasan bagaimana animasi berkembang dan diterima secara unik di Jepang, menjadikan anime sebagai bagian dari pop culture tidak saja di Jepang, tapi sejalan dengan globalisasi, telah menjadi bagian dari pop culture dunia. Tulisan ini akan mencoba menjawab:
1. Mengapa/bagaimana di Jepang animasi bisa berkembang menjadi sebuah media yang terbuka dalam mengekspresikan ide secara luas seperti halnya novel, dan juga mempresentasikan tema-tema yang dewasa.
2. Bagaimana sebaiknya animasi-animasi dengan isi dewasa tersebut direspon oleh masyarakat
Definisi dan karakteristik anime
Animasi Jepang lebih dikenal dengan istilah anime. Istilah tersebut sesungguhnya merupakan kata serapan bahasa Jepang terhadap kata animation, dan mengadopsi arti yang sama [istilah anime mulai digunakan sekitar tahun 1970-an]. Namun dalam perkembangannya, istilah tersebut lebih populer bagi kalangan non-Jepang untuk menyebut animasi-animasi yang berasal dari Jepang. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa bagi masyarakat Jepang istilah anime tersebut sebetulnya mencakup semua jenis animasi, termasuk, misalnya saja, animasi Disney.
Anime memiliki karakteristik visual yang sangat bervariasi dan tidak memiliki gaya yang baku dan digunakan oleh semua anime. Namun secara umum anime Jepang dapat dikenali dengan penggambaran tokoh fisik yang berlebihan/non-realistik, seperti mata yang besar ataupun gaya rambut yang liar. Umumnya penggambaran tubuh karakter tidak mengikuti proporsi normal. Karakteristik visual tersebut sebetulnya sejalan dengan gaya ilustrasi yang umum digunakan di Jepang, termasuk manga [komik]. Gaya semacam itu, walaupun sesungguhnya tidak dipatenkan oleh Jepang, namun sudah menjadi gaya yang identik dengan Jepang. Gaya itu dipopulerkan oleh Ozamu Tezuka [1928-89], seorang mangaka (komikus) dan animator Jepang legendaris yang dijuluki God of manga and anime, yang pada awalnya sebetulnya terpengaruh oleh gaya kartun-kartun barat. Ia menganggap ukuran mata yang besar dapat mengekspresikan emosi yang lebih kuat. Gaya semacam itu ia tunjukkan dalam manga-manga karyanya, yang kemudian mempengaruhi banyak mangaka untuk menggunakan gaya serupa.
Selain dalam gaya ilustrasinya, kedekatan anime dan manga juga terlihat dari penggunaan bahasa visual yang khas digunakan dalam manga untuk mengekspresikan mood maupun pikiran tokoh-tokohnya (penggunaannya sangat kental terutama pada genre komedi) dalam variasi yang sangat banyak, dibandingkan animasi barat. Beberapa anime menyertakan teks di background. Ada juga yang menyertakan balon kata sebagai cara untuk memvisualisasikan ekspresi karakternya dan masih banyak lagi.
Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Poin penting dalam anime menurut Susan J. Napier:
Merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini.
Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang.
Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil.
Membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih pada wilayah di luar wilayah asalnya. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up.
Sebagai karya seni naratif, sebuah medium dengan elemen-elemen visual yang khas, dikombinasikan dengan perpaduan dari struktur yang generik, tematik, dan filosofis untuk menghasilkan sebuah dunia estetika yang unik.
Animasi dewasa sendiri dapat dicirikan sebagai animasi yang baik unsur visual, audio, maupun ceritanya mengandung tema-tema atau membawakan adegan, atau memperdengarkan materi-materi seks, kekerasan, serta memuat topik-topik khusus tertentu [anggaplah, politik misalnya] yang secara umum tidak menjadi konsumsi anak-anak. Osamu Tezuka sudah membuat anime dengan target penonton dewasa seperti A Thousand and One Night pada tahun 1969. Menilik berbagai elemennya, anime seperti Akira (1988) dapat digolongkan sebagai animasi untuk dewasa. Secara tematik Akira mengandung berbagai elemen yang berat seperti psychokinetic, korupsi, kerusuhan, revolusi, cyberpunk/transhumanism, pendidikan, degradasi moral, religiusitas, dsb. Plot cerita rumit disertai berbagai flash back. Berbagai adegan dipenuhi kekerasan, nudity, serta bahasa kasar. Contoh lainnya antara lain Ah! My Goddess, Ghost in the Shell, Tekkon Kinkreet, Cowboy Beebob, Perfect Blue, Millenium Actress, Paprika, Macross, Neon Genesis Evangelion, Princess Mononoke, Serial Experiment Lain, dll
Sebagai sebuah budaya populer anime memiliki jangkauan yang luas, meliputi segala aspek di masyarakat dan budaya, tidak hanya trend yang paling kontemporer dan terbaru, tetapi juga sejarah, religi, filosofi dan politik. Dalam perkembangannya anime telah digunakan oleh animator-animator Jepang untuk mengeksplorasi berbagai macam gaya, ide cerita, serta tema, dari yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Genre-genre utama yang banyak muncul dalam anime antara lain:
-Action/Adventure: Mengutamakan fokus pada pertarungan, perang, maupun persaingan fisik. Genre ini juga dikuatkan oleh seni/teknik-teknik bela diri, senjata, maupun berbagai macam aksi dari yang realistik hingga mustahil. Contohnya antara lain; Naruto, One Piece, Samurai X, Dragon Ball, Bleach
- Drama: membangun cerita lewat pengembangan karakter dan tema-tema yang emosional, serta kekomplesan hubungan antar tokoh. Contohnya Fushigi Y?gi, Kare Kano
-Game Based: cerita berpusat seputar permainan-permainan. Contohnya Yu-Gi-Oh!, Hikaru no Go, Beyblade, Duel Master
-Horror: menggunakan tema-tema supernatural yang gelap. Contohnya Vampire Hunter D series or Higurashi no naku kuru ni.
-Science fiction: Fokus pada hal-hal futuristik, khususnya tekhnologi-tekhnologi di masa depan. Bisa juga mencakup penelitian yang berkaitan dengan sains dimasa kini dan penemuan-penemuan yang dihubungkan dengan kebutuhan manusia. Contohnya: Ghost in the Shell, Akira, Paprika, atau Royal Space Force: The Wings of Honneamise
Anime juga dapat dikategorikan menurut target penontonnya, antara lain:
-Sh?jo: Anime shojo diperuntukkan untuk penonton remaja perempuan. Contohnya: Fruits Basket, Sailor Moon, Cardcaptor Sakura.
-Sh?nen: Diperuntukkan bagi remaja laki-laki.Contohnya: Dragon Ball Z, Naruto, Bleach, Black Cat, Digimon .
-Seinen: Target penontonnya adalah laki-laki dewasa. Contohnya: Oh My Goddess!, Cowboy Bebop , Akira
-Josei: Target penontonnya wanita dewasa. Examples: Gokusen or Honey and Clover, Hataraki Man
-Kodomo is Bahasa Jepang yang artinya “anak-anak”. Sesuai namanya, anime ini ditujukan untuk penonton anak-anak contohnya: Hello Kitty, Hamtaro.
Sejarah perkembangan anime di Jepang
Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action. Fleksibilitas variasi penggunaan teknik-teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di Jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas. Pada era ’70-an popularitas manga yang menanjak memberi para animator Jepang peluang untuk mengadaptasikannya ke dalam industri animasi. Anime dapat digolongkan pada budaya populer [di Jepang] atau pada sub-kultur [di Amerika Serikat]. Sebagai sebuah budaya populer, anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.
Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya eksperimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara [pada saat itu hanya menggunakan background music]. Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira [1927] karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago [1930] dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track [seperti yang digunakan pada masa sekarang] adalah Chikara To Onna No Yononaka [1932] karya Kenzo Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi [Momotaro, the Sea Eagle]. Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit [short animated feature film]. Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei [Momotaro: Devine Soldier of the Sea]. Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit [animated feature film]. Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Ia yang pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun membuat Shintakarajima(New Treasure Island) yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal. Ketika habis masa kontraknya dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka Production Animation Departement, yang kemudian disebut dengan Mushi Productions dengan produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari [1962]. Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi [Tree Tales] – The Third Blood yang merupakan anime TV Special. Dilanjutkan dengan penayangan serial anime TV produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun televisi Fuji [Fuji Terebi]. Walaupun hanya berdurasi 3 menit serial ini cukup mendapat popularitas serta bertahan hingga tahun 1962. Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran anime TV Series produksi Jepang yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom adalah anime pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang [di Amerika Tetsuwan Atom dikenal sebagai Astro Boy].
Sekitar tahun 1960-an, anime di televisi kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih berkisar dalam kebaikan melawan kejahatan dan sesuatu yang lucu. Meski demikian dalam beberapa anime seperti 8-Man, diceritakan bahwa tokoh utamanya mati terbunuh kemudian dihidupkan kembali sebagai cyborg atau bahkan Mach Go Go Go dengan plot yang agak mendalam tetapi semua masih tetap menitikberatkan pada pertentangan antara kebaikan dan kejahatan.
Perubahan baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punchyaitu Lupin Sansei [Lupin III] menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstik. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. [Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video].
Pada era tersebutlah anime-anime dewasa mulai bermunculan. Salah satu karya yang booming pada masa itu adalah karya Katsuhiro Otomo, Akira [1988]. Walaupun dalam lingkup domestic Akira tidak menjadi box office, namun di luar Jepang Akira membawa kepopuleran anime dan menjadi terobosan baru baik dari segi tekhnik animasi maupun konten ceritanya. Anime lain yang sukses besar diera ’80-an adalah Kaze no Tani no Nausicaa(1984) karya Hayao Miyazaki. Anime ini mengangkat tema lingkungan dalam balutan setting yang fantasikal, dan didukung oleh World Wide Fun for Nature. Karya Miyazaki yang lain, Kiki’s Delivery Service (1989) tidak hanya meraih keuntungan komesil yang besar, tapi juga menandai awal kerja sama Studio Ghibli dengan Walt Disney, yang sejak itu mendistribusikan animasi-animasi produksi Ghibli dibawah naungan Buena Vista entertaiment.
Tema historis juga diangkat oleh animator-animator Jepang, seperti Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mori. Salah satu anime terkenal lain yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka [Grave of the Fireflies]. Dengan bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.
Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno. Pada tahun 1995 Ghost in the Shell dirilis dan disorot banyak kritik atas pendalaman filosofisnya yang berat dan visualnya yang merupakan perpaduan tekhnik animasi cel dengan komputer. dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal di pasar internasional.
Sejak era 90-an tersebut anime telah menyebar secara luas diluar Jepang. Dan memasuki abad 21, anime semakin membuktikan kualitasnya dengan diraihnya berbagai penghargaan internasional, didominasi oleh animasi studio Ghibli yang disutradarai Hayao Miyazaki. Spirited Away karya Hayao Miyazaki meraih Academy Award pada tahun 2001 untuk kategori Best animated Feature. Disusul film Miyazaki berikutnya, Howl’s Moving Castle (2004) yang dinominasikan untuk kategori yang sama pada 78th Academy Award.
Masyarakat Jepang dan anime
Masyarakat Jepang mengembangkan animasinya berdasarkan tradisi budaya tinggi, yang dipengaruhi oleh seni tradisional Jepang dan tradisi artistik dunia pada sinema dan fotografi di abad 20. Anime juga melakukan eksplorasi pada isu-isu kontemporer yang kompleks, yang mampu mencapai kalangan penonton yang lebih luas, dari anak-anak hingga dewasa.
Kita dapat memahami latar belakang perkembangan anime dewasa di Jepang melalui dua sudut pandang. Yang pertama adalah salah satu alasan kuatnya penggunaan animasi sebagai media ekspresi adalah karena kepopuleran media tersebut didalam masyarakat Jepang. Dan yang kedua adalah bahwa tema-tema berat/elemen-elemen dewasa yang terkandung dalam anime sesungguhnya merupakan cerminan perjalanan sejarah dan kebudayaan bangsa Jepang.
1. Kepopuleran anime dalam masyarakat Jepang
Pandangan yang pertama mungkin bisa dikatakan masih terlalu bias, karena sekalipun benar bahwa anime mendapatkan tempat khusus di industri hiburan, namun hal itu tidak berarti bahwa semua orang Jepang memandang tinggi media animasi. Istilah otaku (semacam penggemar fanatik, dalam hal ini, terhadap anime dan manga) mempunyai konotasi negatif dalam masyarakat Jepang. Alasan-alasan historis maupun kultural di balik popularitas anime sangatlah kompleks. Namun kita bisa mengaitkannya dengan budaya manga untuk mencari tahu asal muasal kepopuleran anime bagi masyarakat Jepang. Manga dan anime, keduanya berkembang di dalam masyarakat kontemporer Jepang dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dan keduanya bisa dibilang berdampak luas dalam berbagai bidang sosial. Frederik L. Schodt, penulis buku Manga! Manga! the World of Japanese Comics serta Dreamland Japan:Writings on Modern Manga, mengatakan, “Jepang adalah negara pertama di dunia di mana komik dapat menjadi sebuah media ekspresi yang sebenarnya.”
Biasanya anime dibuat berdasarkan cerita-cerita yang muncul pertama kali dalam bentuk manga, walaupun ada semacam perbedaan visi diantara kedua format tersebut. Manga dengan format cetaknya lebih seperti ekspresi pribadi illustratornya, sementara anime yang mengadaptasinya lebih untuk komersialitas [terutama pada anime-anime serial adaptasi]. Memang ada juga anime baik layar lebar atau televisi yang juga mengusung idealismenya sendiri.
Dari fakta tersebut, dapat dilihat bahwa industri menjadi salah satu faktor yang terus menggaungkan anime sebagai media populer. Dua media tersebut saling menguatkan satu sama lain, yang akan berdampak pada penikmatnya. Anime yang diadaptasi dari manga, membawa variasi format yang berbeda untuk judul yang sama, yang target utamanya tentu saja adalah pembaca manganya. Hal itu akan memberikan semacam stimulasi bagi penontonnya untuk terus mengkonsumsi produk dari suatu judul, baik itu manga, anime, ataupun merchandise.
Para animator yang ada di Jepang saat ini, tentunya juga terbawa dalam arus yang sama. Mereka yang pada masa kanak-kanak atau remaja menikmati anime atau manga pada era 60-an atau 70-an, banyak yang kemudian mencoba menjadi bagian dari dunia itu [Di Jepang mangaka adalah profesi yang sangat wajar, tidak seperti di Indonesia]. Demikianlah siklus tersebut terus berlanjut sampai sekarang.
Di luar hubungannya dengan industri, kepopuleran manga dan anime bisa diasumsikan sebagai perwujudan budaya gambar yang mengakar dalam masyarakat. Secara tradisional budaya Jepang bisa dikatakan piktosentris diperlihatkan dengan penggunaan karakter dan ideogram, dan anime dan manga dengan mudahnya masuk dalam budaya visual kontemporer. Dalam bentuk modernya, manga mulai popular setelah perang dunia II, namun memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam kesenian Jepang. Schodt menunjuk gambar illustrasi dari era 1200-an yang menceritakan suatu cerita secara terjukstaposisi, serta ukiyo-e [gambar cetakan diatas kayu] dan shunga [gambar erotik] sebagai bentuk awal atau bagian dari sejarah manga.
2. Tema-tema dalam anime sebagai bagian dari sejarah Jepang
Anime kini tidak lagi murni Jepang, tetapi juga terpengaruh oleh budaya barat. Namun anime tetap memiliki perbedaannya sendiri. Kandungan anime sangat spesifik meliputi budaya, isu, dan ikon yang berakar dari setting yang historis dan aktivitas sehari-hari. Bisa juga sebuah anime memperlihatkan setting budaya dari luar Jepang, atau pencampuran budaya antara Jepang dan non-Jepang. Anime [dan juga manga] kerap menggunakan karakter-karakter non-Jepang yang terlihat sebagai orang Barat, dengan penampilannya yang pirang, tetapi tetap dikategorikan sebagai gaya anime. Mamoru Oshi [sutradara dari Ghost in the Shell, Patlabor The Movie] pernah mengatakan bahwa anime adalah ‘dunia yang lain’. Dia berbeda dari realitas Jepang masa kini, tetapi lebih mertujuk pada dunia yang lain [isekai].
Sejarah panjang Jepang sendiri juga terekspresikan dalam jangkauan mode, tema dan penggambarannya dalam anime. Salah satunya contohnya adalah seringnya anime membawa suasana chaos atau kekacauan di masyarakat. Napier mengemukakan bahwa hal itu merupakan akibat dari trauma masa lalu bangsa Jepang pada masa perang dunia II. Bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki, serta mimpi buruk yang kemudian mengikutinya memberikan jalan bagi kemunculan tema-tema apokaliptik ini. Akhir dunia (kiamat) menjadi salah satu elemen penting dalam budaya visual dan cetak pada era Jepang pasca perang. Dalam tema-tema seperti ini, walaupun beberapa anime memiliki kandungan yang positif tentang harapan dan kelahiran kembali, kebanyakan anime lainnya bergerak pada tema-tema yang lebih gelap, memusatkan perhatiannya pada kehancuran masyarakat dan bahkan planet ini sendiri.
Tidak hanya tragedi bom atom dan kondisi menakutkan yang mengikutinya yang mengarah pada tema ini. Ada beberapa faktor lainnya , baik yang spesifik secara budaya ataupun spesifik untuk abad ke 20 yang memberikan kontribusi pada kelahiran tema-tema gelap dalam anime. Di antaranya adalah meningkatnya aspek keterasingan pada masyarakat urban di era industrialisasi, perbedaan yang semakin mencolok antar generasi dan peningkatan tensi antar gender. Juga problematika ekonomi yang melanda Jepang pada tahun 1989 yang membuat bergesernya nilai-nilai dan tujuan dari yang telah dibangun oleh masyarakat Jepang pasca perang terdahulu.
Walau pergeseran nilai ini sangat terasa pada generasi muda, seperti pada budaya fashion yang mengarah pada shojo dan kawaii [imut/manis], kebingungan tetap melanda masyarakat, mengarah pada pemecahan rekor angka bunuh diri pada seluruh lapisan generasi. Dapat dikatakan bahwa tema-tema apokoliptik mencerminkan akan ekspresi dari pesisme sosial masyarakatnya.
Di Jepang, anime secara umum sudah menjadi salah satu produk budaya modern, lebih daripada di negara lain. Media animasi di Jepang lebih dari sekedar sarana hiburan, tapi juga sebagai sarana ekspresi, provokasi, serta salah satu sumber pemasukan keuangan negara terbesar. Di Jepang, tokoh dari cerita animasi dapat menjadi sebuah ikon dalam bidang lain, seperti Astro Boy yang telah didaulat sebagai ‘duta keselamatan perjalanan’. Pada November 2007, Doraemon ditunjuk untuk berkeliling dunia menjalankan misi promosikan budaya Jepang. Penunjukkan itu dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Masahiko Komura sendiri. Hal itu menunjukkan bahwa Jepang menyadari kekuatan anime dan memanfaatkan sebuah budaya populer sebagai representasi serta media diplomasi bagi negerinya. Tahun 2006, di Jepang diselenggarakan ajang International Manga Award. Pemrakarsanya adalah mantan Menteri luar negeri Jepang Taro Aso, yang juga seorang penggemar komik. Aso bahkan menyamakan penghargaan ini dengan Hadiah Nobel.
Peranan media animasi yang sebesar itu membuat anime-anime Jepang menjadi sangat terbuka terhadap berbagai ide kreatif. Salah satu akibat dari hal itu bisa dilihat dari banyaknya animasi dengan target remaja-dewasa, karena animasi menjadi sarana untuk mengekspresikan berbagai macam masalah sosial.
Lebih jauh lagi, faktor spesifik dimasa kini dan kebudayaan Jepang telah berperan dalam membuat anime fokus pada berbagai macam setting yang gelap, tercermin dalam anime-anime kontemporer. Napier mendiskusikan keterasingan akibat urbanisasi dan gap antar generasi—dua masalah global yang secara khusus terus-menerus ada dalam masyarakat Jepang. Jepang juga menghadapi masalah ekonomi serius sejak kacaunya stok pasar pada 1989, mengarah pada keresahan diantara masyarakat dan meningkatnya angka bunuh diri.
Walaupun mendapat pengaruh dari animasi barat, anime telah berjalan pada jalur yang berbeda: orientasi pada kedewasaan dan kekompleksan hubungan antar makhluk hidup. Suatu hal yang sering diterjemahkan secara kasar dengan mengidentikkan anime dengan hentai
Kesimpulan dan saran
Perdebatan mengenai animasi dengan kategori dewasa muncul karena perkembangan industri hiburan yang melibatkan produsen dan konsumennya. Dalam sudut pandang seni, animasi bisa bergerak dan bereksplorasi dengan bebas, juga dalam pemanfaatan animasi sebagai media propaganda oleh pemerintah. Namun dalam fungsinya sebagai media hiburan yang dikonsumsi keluarga, muncul tren bahwa animasi adalah media yang hanya untuk dinikmati oleh anak-anak atau remaja [hal yang sama juga dialami oleh komik]. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh/kesan dari “kekartunan” yang dimilikinya. Kartun pada dasarnya bekerja dengan menangkap dan merepresentasikan esensi atau sifat dasar dari suatu hal. Hal tersebut membuat kartun menjadi tampak sederhana. Padahal dalam sudut pandang yang berbeda, justru penyederhanaan tersebut menjadi kekuatan dari kartun, bahwa kartun mengutamakan esensi yang utama dan mengabaikan hal-hal yang tidak penting sehingga penikmat kartun akan menerima suatu hal/sosok yang diwakilkan oleh kartun tersebut dengan mudah. Inilah yang dimaksud dengan penguatan melalui penyederhanaan [amplification trough simplication].
Namun saat animasi dinikmati oleh konsumen awam secara massal, animasi dengan sifat kartunnya tersebut diarahkan untuk dinikmati sebagai hiburan keluarga [hal ini berkaitan dengan penayangan animasi di televisi maupun bioskop]. Dengan potensi komersil yang sangat menguntungkan, animasi-animasi untuk anak-anak menjamur di masyarakat. Dalam lingkungan seperti Indonesia, animasi dituntut untuk dapat memenuhi perannya sebagai media yang dinikmati secara umum dengan memenuhi nilai-nilai moral dan menjalankan peran sebagai sarana untuk pendidikan.
Masalahnya, selain faktor kebudayaan yang menyebabkan nilai-nilai moral tersebut berbeda, pemahaman masyarakat awam sebagai penonton di Indonesia bahwa animasi sebenarnya dapat dinikmati juga oleh orang dewasa hampir tidak ada. Ada ratusan judul animasi impor yang ditayangkan di televisi, bioskop serta diperjualbelikan sebagai home video, dan sebagian besar diantaranya adalah animasi produksi Jepang. Namun penyebaran informasi tentang animasi itu sendiri sangat minim. Padahal justru Jepang, seperti yang telah dipaparkan diatas, adalah negara yang sangat terbuka dalam mengeksplorasi berbagai macam tema dengan media animasi. Hal tersebut bukan diartikan sebagai cermin tidak bermoralnya bangsa Jepang yang memberikan tontonan berat kepada anak-anak, namun memang anime dalam sejarah panjangnya telah berkembang menjadi media untuk berbagai usia. Hasilnya, animasi seperti Crayon Shinchan dikritik karena porno atau nakal dan tidak pantas ditonton anak-anak. Anime Naruto dikritik karena banyak menampilkan kekerasan dan terkadang mengekspos seks. Jangan-jangan pihak distributor maupun stasiun televisi itu sendiri tidak memahami masalah ini. Atau memang masyarakat Indonesia sebenarnya memang tidak membutuhkan animasi-animasi untuk dewasa tersebut? Apakah memang kultur di Indonesia akan selalu menolak hal-hal yang bersifat “dewasa” seperti ini sebagai media populer? Kalau begitu, apakah kelakpun animasi produksi Indonesia akan selalu dibatasi oleh sikap anti kedewasaan ini? (yang, bukan dilandasi oleh perbedaan nilai-nilai budaya, namun karena ketidakpahaman)
Perlu disadari dalam era globalisasi sekarang ini ,penyebaran informasi serta hubungan ekonomi hampir-hampir tidak lagi mengenal batas negara. Anime telah menjadi bagian dari pop culture di seluruh dunia, dan Jepang sendiripun sangat gencar mempromosikan anime. Penyebaran tersebut akan sulit dibendung termasuk di Indonesia. Saat negara-negara lain terjangkiti demam anime, Indonesia pasti akan terbawa arus [dan kemudian timbul pertentangan lagi]. Sekalipun penayangan di televisi maupun bioskop dapat dibatasi oleh sensor, tekhnologi internet maupun distribusi ilegal dapat mengcover hal itu dengan sangat baik sekali.
Kepopuleran anime dan manga Jepang di Indonesia dapat disaksikan siapapun, dan dalam bentuk yang manapun. Sebagai akibatnya, budaya Jepang pun menjadi sebuah tren disini. Disana-sini dapat ditemukan bentuk-bentuk asimilasi budaya Jepang dan Indonesia. Pada akhirnya, sekalipun mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu yang kontra anime, suatu saat nanti pasti akan ada semacam gerakan perlawanan yang mencoba mencari kebebasan dalam berkarya seperti di Jepang. Konflik tidak akan terhindarkan dalam memperdebatkan kelegalan anime-anime dewasa. Sementara banjir anime ini tidak dapat/sulit dibendung. Oleh karena itu cara terbaik yang dapat dilakukan antara lain:
Memperluas pemahaman tentang animasi. Hal ini dilakukan oleh berbagai pihak, dari distributor, pemerintah, maupun institusi pendidikan termasuk IKJ. Hal ini dimaksudkan agar penayangan animasi dilakukan secara tepat dengan target penonton yang tepat. Patut dipahami baik oleh distributor maupun masyarakat sebagai penonton.
Perlu dilakukan suatu cara, agar dominasi anime [dan kebudayaan Jepang yang terkandung didalamnya] tidak sampai mengalahkan identitas Indonesia itu sendiri. Adaptasi tekhnologi animasi itu baik, dan populernya penggunaan gaya artistik manga dibanding gaya nasional [yang entah memang ada atau tidak] masih dapat ditolerir. Tapi jika konsumen [terutama remaja sebagai penikmat anime terbesar di Indonesia] sampai lebih condong kepada budaya Jepang dibandingkan KeIndonesiaannya sendiri, hal itu perlu dikhawatirkan. Perlu disadari bahwa manga dan anime yang masuk ke Indonesia tidak hanya membawa cerita dari negeri timur untuk ditonton, tapi juga membawa suatu keJepangan [yang mau tidak mau perlu diakui bahwa Jepang lebih maju daripada Indonesia, yang mana hal itu dapat membuat penonton yang skeptis terhadap situasi dalam negeri menjadi lebih menyukai Jepang, jika terus menerus mengkonsumsi anime]. Cara yang paling efektif yang terpikirkan adalah dengan para kreator di Indonesia dapat membuat animasi dengan kualitas yang dapat bersaing secara internasional secara berkelanjutan.
Untuk kedepannya, diharapkan juga masyarakat dapat memperluas sudut pandang mengenai bobot dalam sebuah film animasi, dan memahami bahwa dalam perkembangannya kini animasi tidak bisa lagi dipandang sebelah mata sebagai hiburan untuk anak-anak atau sekedar pelengkap bagi film live-action. Melainkan sudah menjadi bentuk yang dapat berdiri sendiri. Dan secara praktik pemahaman tersebut bisa diterapkan dalam cara sebagai berikut:
1. Produksi animasi dalam negeri dapat lebih berani mengeksplor tema-tema yang berat lewat media animasi
2. Bagi kepentingan penyiaran animasi [terutama animasi impor] di televisi, masyarakat maupun pihak-pihak yang berkepentingan dalam menyensor atau mengkritisi dapat memberi penilaian yang tepat. Dalam kenyataannya masih banyak pihak yang mengkritik animasi impor karena tidak sesuai atau tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Padahal jika menilik pada rating yang dibuat oleh pembuatnya, animasi-animasi tersebut memang tidak ditargetkan untuk anak-anak, melainkan remaja sampai dewasa. Dengan memahami ini, diharapkan pihak-pihak tersebut tidak lagi memandang animasi secara sempit dan arus animasi dalam penyiaran televisi tidak terhambat hanya karena masalah seperti ini
Pemahaman tersebut tentunya sudah sewajarnya dimiliki, mengingat anime sudah diterima penonton di Indonesia sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Dan sudah saatnya kita sadar akan potensi media gambar bergerak, dalam mempengaruhi masyarakat, termasuk animasi.




Hunter × Hunter adalah judul manga karya Yoshihiro Togashi, yang bercerita tentang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Gon Freecss, dan usahanya untuk menemukan ayahnya, Ging Freecss. Ging adalah seorang Hunter, yang dalam cerita Hunter x Hunter yaitu anggota dari suatu kelompok elit yang memiliki segala macam izin untuk melakukan apapun dimanapun.
[sunting] Profile
• Gon Freecss: Seorang anak laki laki berumur 12 tahun yang mengembara untuk menemukan ayahnya yang sudah lama pergi dan tak pernah kembali. Gon mempunyai indera yang sangat tajam karena terbiasa hidup dihutan dan tidak takut pada monster. Gon sangat polos, baik dan setia kawan. Dia bertemu dengan Killua pada ujian hunter dan sejak saat itu Gon dan Killua menjadi teman yang baik. Memiliki Nen bertipe Kyouka, atau penguat, yang sering digunakan secara spesifik oleh Gon untuk melancarkan pukulan yang amat kuat. Jurus spesialnya adalah Jajanken.
• Killua Zaoldyeck: Anak dari keluarga pembunuh bayaran yang sangat terkenal dan ditakuti oleh banyak golongan. Memiliki sifat yang sangat cuek dan suka semaunya sendiri. Dia bertemu dengan Gon pada latihan hunter, namun sayang dia gagal dalam ujian hunter yang pertama karena tekanan kakaknya, Illumi Zaoldyeck. Karena paksaan kakaknya itu, setelah ujian hunter Killua terpaksa ikut kembali kerumahnya. Karena perjuangan tekad Gon, Kurapica,dan Leorio yang nekad menerobos masuk ke rumah keluarga Zaoldyeck di Kururu Mountain, maka akhirnya Killua pun ikut kembali bersama Gon, dan dari saat itu Gon dan Killua tidak pernah berpisah. Killua memiliki Nen bertipe Henka, atau transformasi. Killua mengubah kekuatan Nen miliknya menjadi suatu kekuatan listrik yang cukup mematikan. Killua telah dilatih sedemikian rupa untuk menjadi seorang assassin, terbukti dengan mampunya ia membuka 3 pintu gerbang rumahnya, yang notabene beratnya 16 ton. Killua juga tahan terhadap racun dan aliran listrik.
• Leorio: Orang yang suka humor, bahkan kadang-kadang saat bertempur-pun ia sesekali bercanda. Merupakan salah satu teman baik Kurapica.Dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter karena dia pernah kehilangan seorang teman yang sangat akrab dengan dia,ia tak dapat menyembuhkan temannya itu. dia ikut ujian hunter pun hanya karena dia membutuhkan dana untuk ikut kuliah di universitas kedokteran, pada akhirnya dia berhasil menjadi seorang dokter. Sejauh ini, Leorio hanya menguasai 'Ten' dari 4 dasar 'Nen'.
• Kurapika: Lelaki yang "cantik" ini berumur 16 tahun,ia membuat banyak orang bertanya-tanya apakah dia lelaki atau perempuan. Leorio pernah ingin mengajukan tebakan, apakah Kurapica laki-laki atau perempuan saat ujian hunter di menara trik. Orang yang sangat akrab dengan Gon, bijaksana dan selalu berpikir dengan kepala dingin. Wawasannya luas karena hobinya membaca buku (terutama buku sejarah). Walau demikian, saat mendengar tentang Genei ryodan, sifat kalapnya akan muncul, bersamaan dengan munculnya mata merahnya. Kurapica, sebagai keturunan terakhir suku Kuruta memiliki mata merah yang hanya akan muncul saat ia mulai marah. Kurapica sebenarnya memiliki Nen bertipe Gugenka, materialisasi, yang diwujudkan dengan rantai yang melilit tangan kanannya. Tetapi saat mata merahnya muncul, tipe Nen-nya berubah menjadi Tokushitsu, atau spesialisasi. Saat matanya berubah merah, kemampuan khususnya adalah dapat menggunakan semua tipe nen dengan tingkat kemahiran 100%. Kurapica mempunya dendam yang mendalam terhadap Genei Ryodan. 5 tahun sebelum ujian hunter,Genei Ryodan membunuh seluruh anggota suku Kuruta yang mendiami wilayah Rukuso.Banyak orang memburu mata merah dari suku Kuruta. Saat terjadi pelelangan di Yorkshin city, sepasang bola mata suku Kuruta terjual dengan harga 2,9 milyar.
• Hisoka : Pria misteris yang kuat dan aneh. Sifatnya yang nyentrik, sesuai dengan penampilan sehari-harinya mirip seorang pesulap atau badut (pierrot). Dia bertemu dengan Gon saat ujian hunter dan tertarik akan keberanian Gon dalam menolong Leorio. Menganggap bahwa Gon memiliki kekuatan potensial yang hebat, Hisoka berusaha menghindar untuk membunuh Gon, karena menunggu sampai kekuatan Gon cukup "matang untuk dipanen". Seorang anggota laba-laba atau Genei Ryodan (palsu, karena nomor punggungnya yang bernomor 4 hanya tempelan di punggungnya), walau sebenarnya ia hanya masuk dalam Genei Ryodan demi melawan sang pimpinan, Kuroro Lucifer. Sama seperti Killua, nen Hisoka bertipe Henka. Hyosoka mengubah nen-nya menjadi mirip seperti permen karet (Bungee Gum).Hisoka kemungkinan memiliki ketertarikan dengan salah satu anggota Genei Ryodan, Machi.
• Ging Freecss : Merupakan seorang hunter yang diakui sebagai salah satu hunter terhebat pada masa itu. Ging merupakan ayah dari Gon dan merupakan alasan kenapa Gon berusaha untuk menjadi seorang hunter profesional. Saat Gon masih sangat kecil, Ging meninggalkan Gon dalam perawatan Mito dan ibunya, sementara Ging sendiri menghilang tidak jelas kemana. Ging memiliki tipe nen Tokushitsu atau spesialisasi. Ging adalah salah satu dari 11 pencipta game Greed Island, yaitu Ging, Razor, Elena, Eeta, dan Dwun (aslinya Wdwune), sedangkan untuk 5 orang lagi tidak diketahui asal usulnya.
• Bibi Mito : Adik dari istri Ging Freecss, dia juga mencintai Ging, namun Ging lebih mencintai kakaknya. Dialah yang merawat Gon, sejak Gon masih kecil hingga dia berumur 12 tahun. Dia sangat membenci Ging, karena mengganggap Ging tidak bertanggung jawab dengan menelantarkan Gon begitu saja.

Inuyasha (bahasa Jepang: 犬夜叉 inu "anjing" dan yasha "siluman"; juga dieja InuYasha dan Inu Yasha) merupakan manga dan anime karya Rumiko Takahashi (mangaka dari Urusei Yatsura, Maison Ikkoku, Ranma ½, dan masih banyak lagi).
Judul lengkap dari komik Inuyasha ini ialah Sengoku o-togi zōshi InuYasha (戦国お伽草子ー犬夜叉)
Inuyasha memiliki genre shōnen aksi petualangan romantis komedi dengan elemen horor. Cerita berawal di Tokyo, Jepang, seorang gadis SMU bernama Kagome Higurashi. Dia sedang mencari kucingnya Buyo yang jatuh ke sumur, karena adiknya takut untuk masuk. Pada saat Kagome sampai di sumur tersebut, siluman kelabang muncul dari dalam sumur dan menyerangnya. Siluman tersebut menuduh Kagome memiliki Bola Empat Arwah (四魂の玉 Shikon no Tama), dan berkeinginan untuk merebutnya. Kagome kemudian diseret ke dalam masa Sengoku. Kagome kemudian bertemu dengan seorang Miko (biarawati Shinto) tua yang bernama Kaede, dan menganggap Kagome adalah reinkarnasi dari Kikyō, kakak perempuan Kaede (dan juga biarawati berilmu tinggi) yang telah meninggal dunia dan jasadnya terbakar bersama Shikon no Tama. Kaede menceritakan bagaimana 50 tahun yang lalu, seorang han'yō (setengah siluman) bernama Inuyasha berusaha mencuri Shikon no Tama dari Kikyo. Dengan terluka parah, Kikyo berhasil melepaskan panah, untuk menyegel Inuyasha dan membuat Inuyasha tidur abadi. Lalu datanglah Kagome dari masa yang sekarang dan membangunkan Inuyasha yang tertidur. Lalu dimulailah petualangan Inuyasha dan Kagome dalam mencari Bola Empat Arwah yang sudah menjadi pecahan.
[sunting] Tokoh
Hanya Inuyasha dan Kagome yang mampu melakukan perjalanan waktu melalui sumur.
• Inuyasha (犬夜叉) — Tokoh utama dalam cerita ini, seorang han'yō (setengan siluman) berasal dari Ibu manusia dan Ayah seorang Siluman. Dengan asal mula dari siluman anjing, Inuyasha memiliki pedang yang diwariskan oleh ayahnya yang bernama teshaiga. Mencari Shikon No Tama karena ingin menjadi siluman sejati. Mencintai Kikyo. Tapi kelihatannya mulai tertarik dengan kagome yang merupakan reinkarnasi dari Kikyo.
• Kagome Higurashi (日暮かごめ) — Tokoh utama dalam cerita ini. Seorang gadis SMU kelas 3 pada masa kini. Reinkarnasi dari Kikyo. Membawa Shikon No tama dalam tubuhnya yang menjadi incaran para siluman untuk memperkuat diri.
• Miroku — Seorang pendeta Buddha yang terkena kutukan Lubang Angin oleh Naraku. Pendeta mesum yang mulai tertarik dengan Sango.
• Sango — Salah satu anggota keluarga dari Taijya yang ahli dalam membasmi siluman. Keluarganya dibunuh oleh Naraku saat dipanggil untuk membasmi siluman di sebuah istana, sekarang ia sedang berusaha untuk mencari dan menyelamatkan adiknya dari genggaman Naraku.
• Shippou - adalah siluman rubah kecil yang orang tuanya dibunuh oleh siluman petir hiten dan manten. Membantu dalam petualangan Inuyasha.
• Sesshoumaru - kakak Inuyasha yang mewarisi pedang pedang milik ayahnya yang bernama tenshaiga
• Rin - gadis kecil yang diselamatkan Sesshomaru dari serangan siluman serigala.
• Kohaku - adik dari Sango. Hingga kini masih belum jelas dia akan memihak siapa.



Detective School Q atau Detective Academy Q[1] (探偵学園Q Tantei Gakuen Kyū?) adalah sebuah manga karya Seimaru Amagi dan Fumiya Sato yang juga merupakan pengarang Detektif Kindaichi. Manga ini di Jepang, diterbitkan mingguan di Weekly Shonen Magazine dari tahun 2001 hingga 2005 dan kemudian diserialkan dan diterbitkan dalam 22 jilid oleh Kodansha (di Indonesia oleh Elex Media). Versi animenya ditayangkan di Jepang oleh TBS. Komik ini bercerita tentang Grup Detektif yang berasal dari Sekolah Detektif yang dipimpin oleh Morihiko Dan. Pemeran utama pada komik ini bernama Kyu Renjo, seorang anak Kelas 3 SMP. Selain Kyu ada beberapa orang lainnya, di antaranya Megumi Minami, Kintaro Toyama, Kazuma Narusawa dan Ryu Amakusa.
Cerita berkisar di seputar aktivitas mereka sehari-hari di sekitar sekolah, pemecahan kasDan Detective School (DDS) didirikan oleh Morihiko Dan, seorang detektif terkenal yang telah menyelesaikan banyak kasus, namun tidak berhasil menghancurkan organisasi kriminal bernama Meiosei (dalam Bahasa Inggris berarti Pluto). Hal ini juga yang menyebabkan dia duduk di kursi roda untuk seumur hidupnya. Morihiko Dan adalah satu-satunya detektif swasta di Jepang yang memiliki lisensi untuk mempergunakan senjata api.
[sunting] Kelas Q
Kyu Renjo
Alias : Q Usia : 14 tahun Warna rambut : Hitam kehijauan dengan warna putih di bagian tengah Warna mata : Hijau keemasan Tinggi : Sekitar 154 cm Debut : Episode 1
Kyu Renjo atau biasa disapa Kyu, adalah seorang anak yang ceria, optimis dan pantang menyerah. Tapi kadang-kadang dia mampu bersikap serius, seperti saat menjawab ejekan dari Kelas A karena kegagalan Kelas Q dalam peristiwa pembunuhan yang dirancang Cerberus. Sehingga banyak yang menganggap bahwa Kyu lebih misterius dari Ryu. Kyu masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Kyu adalah anak tunggal dari orang tua tunggal (hanya ibunya, Mizue), karena ibunya merahasiakan identitas ayahnya.
Ketika ia masih kecil, ia diculik dan ditolong seorang detektif. Ia begitu mengagumi detektif yang ia sapa paman detektif itu. Sejak itu pula, Kyu ingin menjadi seorang detektif seperti paman detektif yang ia kagumi. Kyu sempat shock ketika mengetahui bahwa detektif itu tewas saat melindungi Morihiko Dan dalam pertempuran melawan Meiosei. Pada akhirnya Kyu mengetahui fakta bahwa paman detektif yang ia kagumi bernama Satoru Renjo dan merupakan tangan kanan Morihiko Dan sekaligus ayah kandungnya, saat diberitahu oleh King Hades, pemimpin dari Meiosei.
Kemampuan Kyu adalah analisanya yang sangat cepat, dan tekniknya yang tidak terburu-buru. Dia juga yang paling sering mengandalkan buku saku DDS, dan sering pula membuka buku pemberian Satoru Renjo. Ucapan khas Kyu adalah "Jawabannya hanya ada satu!!!"

Megumi Minami
Usia : 14 tahun Rambut : Pink Tinggi : 163 cm
Megumi Minami atau biasa disapa Meg adalah satu-satunya perempuan di kelas Q. Dia tinggal dengan kakaknya, karena orang tuanya bekerja di luar negeri. Sifatnya emosional, seperti saat menghajar Kyu dan Kinta sampai babak belur karena mengintipnya mandi di pemandian air panas Desa Jinchu, dalam kisah pembunuhan ruang tertutup "Legenda Maya Hime." Tapi dia juga centil, seperti saat dia malu-malu saat Ryu memakai topeng wajahnya. Saat berusia 4 tahun, dia mampu mengidentifikasi wajah pelaku perampokan berturut-turut, sehingga menjadi penerima penghargaan dari markas kepolisian termuda sepanjang sejarah.
Meg pernah belajar di Tokyo National Talent Development Research Center atau Pusat Penelitian Pengembangan Bakat Nasional di Tokyo, bersama Yutaka Saburomaru. Sebenarnya disana dia telah bertemu dangan Ryu Amakusa, tapi ingatannya dihipnotis oleh King Hades, walau akhirnya dipulihkan dengan kata kunci penyembuh oleh Pak Dan (Morihiko Dan).
Meg memiliki talenta yang unik yaitu ingatan fotografis. Dengan talentanya itu, Meg bisa mengingat apapun dengan hanya sekali melihat.

Kazuma Narusawa
Usia :11 tahun
Kazuma adalah seorang anak SD yang jenius dan dikenal sebagai pembuat game. pada usia 7 tahun, Kazuma sudah mengembangkan software game buatannya sendiri. Berturut-turut game buatannya laku keras, sehingga dijuluki sebagai programmer jenius.
Kazuma seorang pemecah kode yang handal. Dengan bekal sebuah laptop, internet dan pemrograman keberadaanya sangat penting di Q class untuk ikut memecahkan kode-kode rahasia yang ditemukan dalam setiap kasus yang sedang dihadapi. Kazuma adalah putera ketiga dari Takuma Narusawa, seorang konglomerat yang memimpin Narusawa Industry dan memiliki rumah yang besar.
Kemampuan Kazuma adalah memecahkan kode dan menyelesaikan masalah terutama yang berhubungan dengan data, kode, dan perhitungan matematis dengan bantuan komputer.

Kintaro Toyama
Usia : 18 tahun Tinggi : 180 cm
Kintaro Toyama atau biasa disapa Kinta adalah anak dari petugas kepolisian yang disegani, Komisaris Kinzaburo Toyama. Kinta tinggal sendiri dan biasa bekerja sambilan. Kinta adalah anggota kelas Q yang mengandalkan kekuatan fisik. Ia adalah keturunan klan Toyama, yang berprofesi sebagai detektif sejak zaman Edo.
Kinta menguasai dan 3 untuk judo dan karate, serta dan 4 untuk karate yang dilatihnya bersama teman kecilnya, Sumire Chikamatsu. Dia juga mahir atletik dan berenang, serta sudah sering meraih penghargaan. Dia adalah yang terlemah dalam hal analisa kasus, karena hanya mengandalkan insting "liarnya." Walaupun begitu dengan sedikit bantuan dari Kazuma, dia dapat memecahkan sendiri kasus pembunuhan di bangunan tempat dia bekerja sambilan.
Kemampuan Kinta, selain memiliki insting yang kuat, dia juga bisa melihat dari jarak yang jauh dan mempunyai penciuman yang tajam.

Ryu Amakusa
Usia : 14 tahun. Berat : 47 kg Tinggi : 168 cm Gol. darah : A Warna rambut : Biru Warna mata : Abu-abu
Ryu adalah anak jenius dan pendiam, tapi dia juga bisa bercanda dengan Kelas Q yang rata-rata periang. Sangat kompak dengan Kyu, dia tinggal dengan Kyu saat dia kabur dari rumahnya. Kemampuan matematikanya luar biasa dan dan sangat fasih berbahasa Inggris, dibuktikan dalam kasus video pembunuhan (snuff video). Hal ini wajar karena Ryu merupakan lulusan dari MIT di Amerika. Pendidikan yang dijalaninya di tas rata-rata kemampuan anak-anak seusianya. Ia menjalani masa SD dengan normal selama 6 tahun, SMP satu tahun, dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan SMAnya di network yang ia tamatkan selama satu tahun, Kemudian ia direkomendasikan ke MIT (Massachutes International of Technology).
Dia juga sangat menyukai natto yang disajikan oleh ibu Kyu. Ryu agak jengkel dengan Pak Nanami (Kotaro Nanami), karena dipaksa masuk dalam sekolah wanita dalam kasus pembunuhan di drama sekolah, bahkan pernah dipaksa menggunakan pakaian kulit tubuh wanita.
Ryu memiliki hubungan darah tidak langsung dengan King Hades (pemimpin Meiosei). Hubungan darah ini dikarenakan Ryu adalah cucu King Hades yang merupakan anak sah dari Takumi Kuzuryu sementara King Hades adalah anak dari Takumi Kuzuryu sendiri. Ketika orang-tuanya meninggal, ia diurus oleh seorang pengawas yang ditunjuk oleh Meiosei. Anehnya, Ryu malah dimasukkan dalam DDS, yang nyata-nyata adalah musuh bebuyutan Meiosei. King Hades juga tidak mencegah Ryu bergaul dan tinggal dengan Kyu setelah Ryu kabur dari rumah. Ternyata tujuan King Hades adalah agar Ryu mengalami apa yang dulu King Hades alami, yaitu "hilangnya kepercayaan". Sehingga kelak Ryu akan bersedia menjadi King Hades II. Tapi Ryu yang sempat menyetujui permintaan Meiosei, akhirnya menolaknya mentah-mentah dalam pertempuran terakhir Meiosei melawan DDS. Akhirnya terungkap bahwa ayah Ryu, Shizuka Amakusa yang disangka mati bunuh diri, ternyata masih hidup dan hanya dihipnotis oleh Meiosei.
Kemampuan Ryu adalah analisanya yang nyaris sempurna dan sifatnya yang tenang, walaupun sering emosian dan terburu-buru, seperti dalam kasus Setsugekka dan kasus biola Takumi Kuzuryu, Testa De Drago, dan shi'un ryu. Hal ini dikarenakan kasus tersebut berkaitan dengan meiosei dan dia merasa bertanggung jawab dengan keselamatan teman-temannya. Ucapan khas Ryu adalah "Akhirnya kabut pun menghilang..." dan "Nazo yo motto fukamare to ne (teka-teki semakin mendalam...)"
Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang 'cantik' serta kemampuan otaknya yang sulit diprediksikan membuatnya digandrungi oleh Kuniko Toya, siswi kelas A. selain itu, banyak pula cewek yang mengakui ketampanannya seperti pada kasus di perguruan Shibusawa, dan kasus di perguruan Himeyuri.
[sunting] Kelas A
Sakurako Yukihira
Ia adalah keponakan Morihiko Dan. Pada awalnya ia tidak ingin menjadi detektif melainkan ingin menjadi penulis novel misteri. Dia tidak pernah menyebut dirinya keponakan Morihiko Dan sebab ia ingin menjadi yang teratas di DDS dengan kemampuannya sendiri, bukan karena nama pamannya.
Hayato Shiramine
Ia memiliki kemampuan yang menakjubkan di bidang sulap, yang ia warisi dari ayahnya (seorang pesulap terkenal). Dia berkata bahwa orang yang menguasai sulap adalah detektif yang hebat.
Takeshi Shisido
Sebelum ia memutuskan berhenti kuliah dan bergabung dengan DDS, Shisido adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Harvard. Ia adalah seorang yang tenang, kalem dan perduli terhadap teman-temannya. Tapi ia juga bisa menjadi kejam dan tidak memberi ampun kepada anggota kelas Q suatu saat.
Kyosuke Goda
Ia adalah seorang raja puzzle dan mengikuti olimpiade matematika. Orangnya sombong dan membanggakan kelas A. Kemampuan matematikanya sungguh luar biasa, bahkan Kazuma dikalahkannya pada volume 4 (pertarungan antara kelas Q dan kelas A).
Kuniko Touya
Gadis berusia 15 tahun ini adalah murid pindahan dari Akademi Shibusawa. Dia merubah penampilannya ketika bergabung dengan DDS setelah mengalami pengalaman yang mengerikan dalam kasus snuff video (video pembunuhan). Dia sangat manis dan pemalu, dan seringkali panik dalam beberapa kasus. Dia juga menguasai bela diri [aikido]. Di dalam manganya, ia menyukai Ryu.
Saburomaru Yutaka
Saburomaru memiliki IQ 180 dan kuliah di Universitas Tokyo. Ia adalah orang yang sombong dan selalu membanggakan kelebihannya. Saburomaru, bersama dengan anak kelas Q lainnya, juga mengikuti ujian masuk kelas Q. Tapi, ia gagal dan akhirnya masuk ke kelas A, yang kemudian turun lagi ke kelas B.
Ukon
Ukon adalah teman kecil dari Kinta. Sikapnya agak aneh dan konyol, terutama sejak kematian ibunya. Tapi sesungguhnya dia adalah seorang jenius, misalnya karena kemampuannya dalam menjiplak karya Takumi Kuzuryu, mampu memecahkan teka-teki Setsugekka, serta mampu menyembunyikan lukisan roh burung di Kuil Kurayami dengan trik hantu dalam permainan, yang juga digunakan oleh Kyu. Ukon juga sangat usil, seperi saat pura-pura gantung diri di rumahnya, dan mengakali kelas A dengan tangan yang dilumuri saus, sehingga disangka tangannya putus.
Ukon bergabung dengan DDS pada manga terakhir, volume 22.
[sunting] Kelas B
Saburomaru Yutaka
Saburomaru tadinya adalah murid kelas A. Tapi ia diturunkan menjadi kelas B dalam ujian perpindahan kelas. Saburomaru selalu berkata ke setiap orang bahwa ia diturunkan karena sakit pada saat mengerjakan ujian. Sampai manga ini tamat, Saburomaru masih tetap di kelas B.
Sumire Chikamatsu
Sumire adalah teman kecil Kinta di desa. Dulu, Sumire dan Kinta sering latihan bela diri bersama. Kemampuan analisanya tidak terlalu hebat, karena dia tidak mampu menganalisa kasus Setsugekka bersama Meg. Tampaknya, kemampuan Sumire adalah kekuatan fisik. Meg mengganggap bahwa Kinta dan Sumire sangat cocok bersama.
Sumire bergabung dengan DDS bersama Ukon pada manga terakhir, volume 22.
[sunting] Meiosei (Pluto)
Meiosei adalah organisasi yang membuat rencana pembunuhan bagi orang yang ingin membunuh. Jika rencana pembunuhan gagal, maka salah satu anggota yang mengawasi klien akan menghipnotis klien itu. Meiosei mempunyai lambang Pluto dalam Astrologi. Semua anggota Meiosei mempunyai tato itu ditubuhnya.
Berikut ini adalah daftar anggota dari Meiosei.
[sunting] Takumi Kuzuryu
[sunting] Hasil karya
Hasil karyanya yang disebutkan di dalam komik antara lain:
1. Biola Testa De Drago
Biola legendaris yang menyebabkan pembunuhan 3 orang. Memiliki ukiran kepala naga di bagian ujungnya. Dimiliki oleh seorang violis kenamaan bernama Masaomi Yuge yang berencana ingin menurunkan biola itu kepada murid-muridnya.

2. Vas Shi 'Un Ryu
Vas yang menunjukkan perasaan cinta Takumi Kuzuryu terhadap seorang wanita bernama Sakura Kusunoki. Dibuat 55 tahun yang lalu, vas ini menggambarkan siluet wajah seorang laki-laki (Takumi Kuzuryu) dan wanita (Sakura Kusunoki). Vas ini bergambar naga yang melayang dan disaput dengan warna ungu tipis.

3. Kachofugetsu
Kachofugetsu, atau 4 lukisan roh wanita: Roh bunga (Ka), Roh burung (Cho), Roh angin (Fu) dan Roh bulan (Getsu) adalah empat lukisan bergambar roh wanita karya Takumi Kuzuryu. Sempat disangka hanya 3 lukisan (Setsugekka, lukisan Bunga, Bulan dan Salju), walau akhirnya misteri tersebut mampu dipecahkan oleh kelas Q, walau sebelumnya telah ditemukan oleh Ukon, murid kelas A sekaligus teman kecil Kinta. Lukisan ini mewarnai pembunuhan di kediaman Ukon.
Sayangnya 3 lukisan, yaitu lukisan roh bulan, roh bunga, dan roh angin berhasil diambil oleh Cerberus. Lukisan terakhir, lukisan roh burung yang bergambar seorang roh dan seekor burung Phoenix, tetap aman di Kuil Kurayami, karena dirahasiakan oleh Ukon dengan trik hantu dalam permainan. Lukisan-lukisan diciptakan oleh Takumi Kuzuryu untuk menggambarkan sosok roh yang merindukan keindahan 4 musim.

4. Kotak Kumikibako
Kotak ini berisi foto Takumi Kuzuryu dan puteranya, Hoshihiko Kokuo. Kotak ini tidak bisa dibuka dengan cara biasa, tetapi dengan cara menekan 2 tombol di gambar naga secara bersamaan. Di dalam kotak ini juga terdapat foto Konosuke Azuma, seorang detektif swasta, mantan detektif di DDC, bersama isterinya, Suzue, dan puterinya, Kikue. Kotak ini mewarnai pembunuhan di pondok kesenian.

5. 9 Bangunan Seiryukan

6. Lukisan Wanita, Bulu Burung Hitam Beracun
Lukisan karya Takumi Kuzuryu ini dirusak oleh Takuma Udo, mantan pelayan di kediaman keluarga Amakusa, sekaligus pemilik hotel Seiryukan. Bulu burung hitam Chin, sangat ampuh untuk membunuh. Bulu burung ini terbawa secara estafet oleh Miki Nanamura, Tsubaki Benishiro, hingga akhirnya bulu ini membuat Kyosuke Benishiro, tewas.

7. Lukisan Yurika Kokuo (ibu dari King Hades)

8. Kamar Tertutup di Bangunan Kelas Q
Kamar tertutup di bangunan kelas Q atau disebut dengan bangunan Yazi, merupakan tempat Takumi Kuzuryu, sang seniman jenius, mengurung putranya, Hoshihiko Kokuo (King Hades). Di tempat ini pulalah Kyu dan Meg terkurung karena ulah Thanatos, anggota Meiosei. Meg hampir tewas akibat gigitan ular berbisa, Habu, yang dilepaskan oleh Thanatos. Ruangan ini dapat terbuka dengan menggeser kaca pintu, sehingga jumlah gambar naga yang asalnya 10, menjadi 9 gambar.
[sunting] 9 Seiryukan
Kesembilan bangunan Seiryukan adalah bangunan yang dibuat oleh Takumi Kuzuryu. Nama dari setiap bangunan berhubungan dengan legenda Sembilan Anak Naga Tiongkok. Bangunan tua DDC juga merupakan salah satunya. Nama bangunan itu Yazi, anak naga yang suka membunuh. Berikut adalah data nama bangunan, pemilik dan karakteristik tiap anak naga berdasarkan manga volume 22.
Pixi
Pemilik: Tsubaki Benishiro
Karakteristik: Pixi, mirip kura-kura raksasa dan bisa membawa barang berat. Pembunuhan ketiga berlangsung di depan bangunan ini.
Chiwen (Chifun)
Pemilik: Aya Mitsumoto (Cerberus)
Karakteristik: Chiwen, mirip monster dan suka melihat jarak yang jauh.
Pulao (Horou)
Pemilik: Ebizuka (Sir Charon)
Karakteristik: Pulao, adalah naga yang kecil dan suka mengaum.
Bi'an (Heikan)
Pemilik: Shiro Takagi (King Hades)
Karakteristik: Bi'an, mirip seekor harimau, dan sangat kuat. Bi'an sering ditemukan di pintu penjara untuk menakuti para narapidana. Ayah kandung Ryu diculik dan diperangkap di bangunan ini oleh King Hades.
Taotie (Totetsu)
Pemilik: Kyosuke Benishiro
Karakteristik: Taotie suka makan dan dapat ditemukan di benda-benda yang berhubungan dengan makanan. Pembunuhan terakhir terjadi di sini.
Gongfu (Koufuku)
Pemilik: Miki Nanamura
Karakteristik: Gongfu suka berada di dalam air. Pembunuhan kedua terjadi di bangunan ini.
Yazi (Gaishi)
Pemilik: Morihiko Dan & Satoru Renjo
Karakteristik: Yazi suka membunuh. Bangunan ini adalah bangunan kelas Q. Dulunya, bangunan ini digunakan oleh Morihiko Dan dan Satoru Renjo sebagai kantor mereka yang pertama. King Hades diperangkap di bangunan ini oleh Takumi Kuzuryu dulu sebab Takumi Kuzuryu meyakini bahwa King Hades mencoba untuk membunuh anak perempuannya (yang sah dan juga nenek kandung Ryu).
Suanni (Shunkei)
Pemilik: Sofu Yanagi
Karakteristik: Suanni mirip seekor singa dan menyukai asap.
Jiaotu (Shozu)
Pemilik: Takuma Udo
Karakteristik: Jiaotu mirip seekor kerang dan tidak suka diganggu. Dia menyukai tempat yang tertutup dan aman. Pembunuhan pertama terjadi di sini. Sekarang, bangunan ini dikenali dengan nama Hotel Seiryukan.
[sunting] Tangan kanan Morihiko Dan & Staff
Shino Katagiri
Katagiri adalah asisten setia Morihiko Dan. Dia merupakan angkatan pertama murid DDS. Ia selalu mendampingi Pak Dan,terutama setelah beliau mengalami kelumpuhan. Hubungannya dengan Pak Dan sangat dekat, seperti ayah dan anak. Di balik kelembutannya, ia menguasai beladiri dan detektif yang bisa diandalkan.
Kotaro Nanami
Nanami juga adalah asisten setia Morihiko Dan. Dia sangat jago menyamar dan sering diperintah oleh Dan untuk mengawasi kelas Q menangani berbagai kasus. Dia paling suka menyamar menjadi sebuah kaktus yang dilengkapi busana Meksiko. Saat Pak Dan jatuh pingsan akibat penyakit, Nanami lah yang menggantikannya untuk mengatur DDC dan DDS.
Tatsumi Hongo
Hongo adalah salah seorang guru di DDS dan juga merupakan asisten setia Dan. Dia dingin dan kasar. Oleh sebab itu, ia tidak disukai kelas Q. Dia sering bertengkar dengan Nanami mengenai bagaimana seorang detektif seharusnya berlaku. Ia tidak menyukai cara Nanami mengajar yang santai. Ia meyakini bahwa detektif sejati harus tegas dan serius.
Shintaro Maki
Maki adalah seorang guru di DDS dan juga dokter. Dia sangat menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan dan obat. Di dalam manga, Maki diculik oleh Meiosei dan Thanatos menggantikan posisinya dan mencoba untuk membunuh Meg dan Kyu.
Onikobe Dokuro
Dokuro adalah seorang pecinta tulang. Dia memiliki ribuan tulang (tepatnya 2000) dan ia bisa membedakannya satu per satu. Dan salah satu favoritnya diberi nama Elizabeth dan dipakaikan pita di tengkoraknya. Dia adalah kepala proyek sains DDS yang membuat setiap peralatan DDS seperti jam tangan DDS, pembuka topeng Meiosei dan sebagainya. Kyu, Ryu dan Meg mengenalnya lebih dulu dibandingkan anggota kelas Q lainnya (Kinta dan Kazuma) dan mereka menolongnya untuk memecahkan sebuah kasus. Dokuro hanya muncul di manga.

Detektif Conan (bahasa Jepang: 名探偵コナン Meitantei Konan) adalah sebuah manga dan anime detektif karangan Gosho Aoyama. Detektif Conan diterbitkan dalam majalah Weekly Shōnen Sunday. Selain dalam format manga dan anime, Detektif Conan juga telah dibuat dalam bentuk film dan drama TV. Nama serial Detektif Conan versi bahasa Inggris adalah Case Closed. Nama-nama tokoh di Case Closed diganti untuk menghindari kesalahpahaman pembaca di Amerika Serikat.
Detektif Conan menceritakan tentang Shinichi Kudo, seorang detektif SMA, yang tubuhnya mengecil akibat obat yang diberikan oleh sebuah organisasi misterius tanpa diketahui organisasi tersebut. Supaya identitas aslinya tidak diketahui organisasi tersebut, Shinichi menyamar sebagai Conan Edogawa, dan tinggal di kantor Detektif Kogoro Mouri. Conan Edogawa telah banyak membantu Kogoro memecahkan kasus, sehingga Kogoro menjadi detektif terkenal.
Beberapa kejadian dalam kehidupan nyata pernah termasuk dalam kisah ini, antara lain, Titanic, Piala Dunia, lagu Gundam, FBI, dan CIA
Shinichi Kudo, detektif SMA yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menganalisa kasus-kasus kriminal terkena suatu masalah besar ketika tiba-tiba dirinya menjadi mengecil setelah diberi minum obat misterius, yang kemudian diketahui adalah racun berkode APTX 4869, oleh 2 anggota Organisasi Hitam yaitu Gin dan Vodka. Saat kejadian itu Shinichi dan Ran Mouri sedang berkencan di sebuah taman tema (theme park) yang bernama "Tropical Land". Kemudian, Shinichi bertemu dengan dua orang yang mencurigakan, dan Shinichi pun membuntuti mereka. Karena keasyikan mengintip transaksi gelap yang dilakukan Vodka dengan seorang usahawan, tanpa sadar Shinichi dipukul oleh Gin, dan dicekoki obat misterius yang dimaksud untuk membunuh Shinichi.
Namun ternyata obat tersebut tidak membunuh Shinichi, melainkan terjadi efek samping dari obat tersebut yang mengakibatkan tubuhnya mengecil seperti bocah berusia tujuh tahun. Setelah dia sadar tubuhnya menjadi kecil, dia pun memberitahukan bahwa tubuhnya telah menyusut kepada Profesor Agasa, tetangganya yang merupakan seorang peneliti. Mulanya Profesor Agasa tidak percaya, namun karen Shinichi yang tubuhnya mengecil itu menunjukkan kemampuan analisisnya yang luar biasa, maka Profesor Agasa pun percaya bahwa dia adalah Shinichi Kudo yang tubuhnya mengecil.
Karena teman sejak kecil Shinichi, Ran Mouri, memiliki firasat buruk terhadap Shinichi, maka Ran pun mencari- cari Shinichi. Tempat yang pertama dicari Ran adalah rumah Shinichi. Kebetulan Profesor Agasa dan Shinichi yang tubuhnya menyusut ada disana, ketika Ran Mouri menanyakan nama dari bocah kecil yang sebenarnya Shinichi yang tubuhnya menyusut, dia menyebutkan bahwa namanya adalah "Conan Edogawa". Nama "Conan" berasal dari nama pengarang buku detektif terkenal Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle, sedangkan nama "Edogawa" berasal dari nama Edogawa Ranpo. Edogawa Ranpo adalah pengarang novel detektif yang paling terkenal di Jepang. Conan lalu mulai mencari tahu seluk beluk organisasi misterius tersebut sambil tinggal di rumahnya Ran Mouri yang berada di daerah Beika. Nama Beika merupakan rujukan dari nama jalan tempat tinggal Sherlock Holmes (Baker Street).
Karena mengecilnya tubuh Shinichi, pada mulanya analisis Conan sama sekali tidak dipercaya karena dianggap sebagai anak kecil. Jadi, Conan terpaksa membuat ayah Ran, Kogoro Mouri, yang merupakan seorang detektif payah, untuk memecahkan berbagai kasus kejahatan, dengan harapan dapat melacak jejak organisasi tersebut. Kemudian kisah selanjutnya menjadi semakin rumit dan melibatkan berbagai individu. Conan didaftarkan oleh Profesor Agasa ke dalam SD Teitan sebagai murid kelas 1 SD pindahan dari daerah lain. Sekolah TeiTan merupakan permainan kata dalam bahasa Jepang (TanTei= Detektif). Ran Mouri pernah beberapa kali mencurigai bahwa Conan adalah Shinichi, namun karena kecerdikkan Conan, maka Ran pun percaya bahwa Conan bukanlah Shinichi.
Anggota Organisasi Hitam yang telah diketahui adalah Gin, Vodka, Vermouth, Pisco, Tequilla, Calvados, Chianti, Kir , Kusuda Rikumichi, Akemi Miyano, Sherry, Bourbon, Rye, Hell Angel, serta Big Boss yang selalu ditampilkan secara blur/ kabur dan selalu disebut oleh Gin sebagai Anokata (orang itu).

Bleach (ブリーチ, Burīchi?, diromanisasi-kan sebagai "BLEACH" di Jepang) adalah serial manga yang dikarang oleh Tite Kubo (久保 帯人 Kubo Taito), mangaka dari Zombie Powder. Serial Bleach mulai diterbitkan sejak tahun 2001, dan semenjak penerbitannya, serial ini sudah diadaptasi menjadi sebuah serial anime, dua buah OVA (Video Animasi Orisinil), satu film layar lebar, satu musikal rock, dan beberapa judul video game. Kompilasi manga (Tankōbon) Bleach sudah terjual sebanyak 39 juta kopi di Jepang. Manga ini diserialkan dalam mingguan Shonen Jump.
Bleach bercerita tentang Ichigo Kurosaki, seorang pelajar SMA yang memiliki kemampuan untuk melihat arwah, dan juga Rukia Kuchiki, seorang shinigami (dewa kematian) yang pada suatu hari bertemu dengan Ichigo sewaktu sedang memburu arwah jahat yang disebut hollow. Pada saat Rukia bertarung melawan hollow tersebut, ia terluka dan oleh sebab itu ia tidak memiliki jalan lain selain memindahkan kekuatan shinigami-nya kepada Ichigo. Sejak saat inilah petualangan Ichigo dan Rukia dimulai. Mereka berdua bertualang mencari dan melawan para hollow dan melaksanakan upacara penguburan arwah untuk para arwah gentayangan. Dengan upacara ini, para arwah gentayangan menerima pembersihan dan mereka dapat dikirim ke Soul Society (surga atau nirwana, yaitu akhirat dalam cerita ini). Bagian awal dari cerita ini difokuskan kepada karakter-karakter dan masa lalu mereka, dan bukan terfokus pada dunia pekerjaan shinigami. Seiring jalannya cerita, hal-hal seperti kehidupan shinigami di Soul Society mulai terungkap sedikit demi sedikit.
alan Cerita
Musim pertama: The Shinigami
Cerita ini dimulai dengan kehidupan seorang siswa SMA bernama Ichigo Kurosaki di Kota Karakura yang bisa melihat roh. Pada awalnya Ichigo hanya dapat melihat roh biasa dari orang yang sudah meninggal, namun hal itu berubah ketika suatu hari dia bertemu dengan seorang wanita berpakaian kimono hitam di kamarnya. Wanita tersebut merupakan Shinigami yang bernama Rukia Kuchiki. Kedatangannya disebabkan oleh kekuatan spiritual seekor Hollow, sebuah roh yang jahat. Hollow yang dimaksud tiba-tiba datang dan menyerang keluarga Ichigo karena merasakan kekuatan spiritual Ichigo yang besar. Ichigo kemudian terlibat dalam perkelahian dengan Hollow yang telah melukai keluarganya, walaupun Rukia yang seharusnya melawan Hollow tersebut sudah melarang Ichigo sebelumnya. Karena ketidakmampuan Ichigo untuk mengalahkan Hollow tersebut, akibatnya Rukia terluka parah ketika mencoba menolong Ichigo. Untuk mengalahkan Hollow itu hanya ada satu cara; yaitu dengan meminjamkan sebagian kekuatan Shinigami milik Rukia ke Ichigo. Sayangnya dalam proses tersebut terjadi ketidaksengajaan, Ichigo mengambil semua kekuatan spiritual Rukia dan membuatnya kehilangan kekuatan Shinigami. Akibatnya, Ichigo kemudian menjelma sebagai orang Shinigami dan mengalahkan Hollow tersebut.
Hari berikutnya, Rukia muncul di kelas Ichigo sebagai murid pindahan. Apalagi, kali ini Rukia terlihat seperti manusia biasa dan bisa dilihat oleh teman sekelasnya. Rukia memberitahu Ichigo bahwa kekuatan yang ajaib pada roh Ichigo-lah yang membuatnya mampu menyerap seluruh kekuatannya daripada hanya setengahnya, dan membuatnya harus berpidah ke dalam Gigai, tubuh manusia tiruan. Sementara menunggu kekuatan Shinigaminya pulih kembali, Rukia kemudian memutuskan untuk tinggal sementara di dunia manusia. Ichigo harus menggantikan pekerjaannya menjaga kota Karakura, melawan Hollow, dan membawa roh yang bergentayangan di dunia manusia menuju Soul Society.
[sunting] Musim kedua: The Soulsociety
Setelah sekitar dua bulan,akhirnya dua pengejar dari Soul Society datang ke dunia manusia untuk membawa kembali Rukia, yang akan dieksekusi. Karena Rukia telah memberikan kekuatan Shinigaminya yang merupakan kejahatan kelas satu dan karena ia terlalu lama tinggal di dunia manusia.
Kedua pengejar adalah Renji Abarai-teman masa kecil Rukia- dan Byakuya Kuchiki, yang tak lain adalah kakak Rukia. Ishida yang pada saat itu keluar tidak sengaja melihat Rukia sedang dikejar oleh Byakuya dan Renji berusaha menolong Rukia akan tetapi oleh Byakuya dikalahkan dalam sekejap dan tak lama setelah itu ichigo datang untuk menolong Rukia dan saat ichigo hampir berhasil mengalahkan Renji, pedang Ichigo patah dan akhirnya Byakuya menghabisi Ichigo dan menghilangkan kekuatan shinigami nya dan Rukia pun meninggalkan Ichigo di tengah hujan. Ichigo yang tersadar akhirnya memutuskan untuk berlatih mengembalikan kekuatannya bersama Urahara di tempat rahasia di dalam toko. Inoue, Chad, dan Ishida pun juga ikut berlatih bersama Yoruichi. Tak lama setelah itu akhirnya mereka berangkat menuju soul society di dalam soul society mereka menghadapi berbagai musuh dan akhirnya Ichigo berhasil bertemu Rukia walau hanya sesaat. Pada saat Ichigo bertemu Rukia, Byakuya pun datang dan berusaha menghancurkan Ichigo, untung pada saat itu Yoruichi datang dan menolong Ichigo dan membawa Ichigo pergi untuk dilatih BAN KAI oleh Yoruichi.
Setelah Ichigo menyelamatkan Rukia dalam Soul Society:The Rescue,di animenya dilanjutkan dengan Bount saga, Vaizard dan Arrancar, sedangkan di manganya yang berupa cerita aslinya,langsung cerita tentang Vaizard dan Arrancar hingga sekarang sedang dilanjutkan dengan pertempuran yang akan dilanjutkan di kota Karakura (Karakura Chou)
[sunting] Karakter Bleach
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Karakter dalam Bleach (manga)
Ichigo Kurosaki (黒崎 一護 Kurosaki Ichigo?)
Karakter utama serial Bleach. Murid SMA kelas satu berambut oranye ini dipaksa untuk menjadi pengganti shinigami (dewa kematian) setelah dengan tidak sengaja menyerap seluruh kekuatan Rukia Kuchiki. Perangainya yang sinis pada awalnya membuatnya ogah-ogahan menjalani pekerjaan barunya ini, tapi seiring berjalannya waktu, ia rela menerima jabatannya ini. Ia juga menyadari bahwa walaupun ia tidak mampu menyelamatkan semua orang, tetapi paling tidak ia dapat menggunakan kemampuannya untuk melindungi orang-orang yang dekat di hatinya. Kemudian dalam cerita, setelah ia kehilangan kekuatannya sebagai pengganti dewa kematian, ia memilih untuk mengambil resiko maut demi menjadi shinigami sepenuhnya.
Rukia Kuchiki (朽木 ルキア Kuchiki Rukia?)
Rukia Kuchiki adalah seorang shinigami yang dikirim untuk membasmi hollow di daerah perumahan Ichigo Kurosaki. Walaupun dari luar ia kelihatan seperti remaja perempuan, sebenarnya ia berusia lebih dari 100 tahun. Rukia terpaksa harus memindahkan kekuatannya kepada Ichigo dan untuk sementara menjadi manusia biasa. Ia mendaftarkan diri ke SMA dimana Ichigo bersekolah, dan tinggal di lemari Ichigo sementara ia mengajari Ichigo bagaimana menjadi pengganti shinigami. banyak fans mengira sebenarnya ichigo mencintai rukia. padahal rukia cuma dekat karena ichigo dianggap rukia itu sangat ceroboh.
Orihime Inoue (井上 織姫 Inoue Orihime?)
Orihime Inoue adalah teman sekelas Ichigo, yang karena ia juga berteman dengan Tatsuki Arisawa yang dekat dengan Ichigo, iapun menjadi dekat dengan Ichigo. Secara teknis, Orihime adalah seorang yatim-piatu, karena ia bersama kakak laki-lakinya, Sora, kabur dari rumah mereka karena orang tua mereka yang kejam. Beberapa waktu setelah itu, kakaknya pun meninggal dunia. Pada awalnya, Orihime tidak memiliki kekuatan spiritual apapun, namun lama kelamaan ia jadi memiliki salah satu kekuatan penyembuhan terkuat di dunia Bleach. Ia mampu menyembuhkan tubuh yang terluka kembali kepada keadaan semula, walaupun terluka sangat parah sekalipun. sangat kuat karena para peri peri kecil yang berasal dari kekuatan hati inoue ini bisa digunkan untuk bertahan, menyerang, dan menyembuhkan.
Yasutora "Chad" Sado (茶渡 泰虎 Sado Yasutora?)
Yasutora Sado, atau lebih dikenal sebagai "Chad", adalah salah satu dari segelintir teman-teman Ichigo di sekolah. Ia adalah pelajar Jepang berdarah Meksiko yang bertubuh sangat tinggi dibanding teman-teman sekelasnya. Walaupun secara fisik ia terlihat mengintimidasikan, ia sangat lembut dan penurut, dan menolak untuk berkelahi kecuali demi membela seseorang. Pada awalnya, ia tidak mampu melihat atau merasakan kehadiran arwah, namun sewaktu ia melihat sekelompok anak-anak diserang sebuah hollow, ia mendapatkan kekuatan unik dimana berkat kekuatan itu, tangan kanannya menjadi kuat dan terselubungi baja. Dengan demikian, ia mampu mengalahkan para hollow.
Kisuke Urahara (浦原 喜助 Urahara Kisuke?)
Pria misterius dan periang pemilik Toko Urahara, sebuah toko permen yang juga menjual barang-barang supernatural untuk kebutuhan shinigami. Walaupun memiliki sifat ceria dan optimis, ia adalah salah satu tokoh terpenting dalam dunia Bleach karena pengetahuannya yang amat luas tentang dunia spiritual, pengetahuan yang ia gunakan untuk mengatur rencana para tokoh-tokoh utama dalam cerita ini. Belakangan diketahui bahwa Urahara adalah mantan shinigami dari Soul Society.
Uryū Ishida (石田 雨竜 Ishida Uryū?)
Sekilas, Uryu Ishida nampak hanya seperti murid jenius yang suka menyendiri. Namun, Uryu adalah seorang Quincy, yaitu keturunan dari kaum imam pemanah pembasmi hollow. Ia menaruh dendam terhadap semua shinigami, termasuk Ichigo Kurosaki, namun seiring berjalannya cerita, pandangannya terhadap Ichigo berubah, dan bukannya menjadi musuh, ia menjadi kawan sekaligus saingan Ichigo.
Kuchiki Byakuya (Byakuya Kuchiki ?)
Seorang kapten pendiam dari divisi ke - 6. Nama zanpakutonya adalah Zenbonsakura dimana ketika ia melepas jurus dari zanpakutonya akan muncul bunga sakura. Ia sangat mencintai istrinya, Kuchiki Hisana. Namun istrinya sudah meninggal. Karena itu ia mengangkat Kuchiki Rukia yang merupakan adik dari Hisana ke dalam keluarga Kuchiki. Byakuya sangat menyayangi Rukia dan sebenarnya tidak tega waktu Rukia akan di eksekusi.
Renji Abarai (阿散井 恋次 Abarai Renji?)
Renji Abarai adalah seorang shinigami kelas atas yang memiliki jabatan sebagai wakil kapten divisi ke-6. Ini berarti ia adalah orang berpangkat tertinggi kedua dalam divisi pasukan shinigami tersebut. Pada awalnya, ia diperkenalkan sebagai musuh yang mematikan, dan memiliki konflik batin diantara kesetiaannya terhadap jabatannya dan persahabatannya dengan Rukia, teman sepermainannya sejak kecil. Ia adalah seseorang yang lancang dan bersemangat, dan sangat menghormati sekaligus membenci atasannya, kapten divisi ke-6 Byakuya Kuchiki.

Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka, Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Untuk bisa mendapatkan anime, mereka harus membeli DVD/VCD anime atau mereka bisa mendownload anime itu dari situs-situs penyedia layanan Direct Download Link (DDL). Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator.Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator itu sendiri sering disebut Seniman Bayangan. Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.
Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka diluar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih mempopulerkan hasil karya mereka.
Tidak sedikit yang orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.
Teknologi CG (Computer Graphics) dan Teknologi Visual, Komputer dsb telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.
Dorama (bahasa Jepang: ドラマ) adalah serial drama televisi Jepang yang disiarkan di stasiun TV Jepang. Dorama memiliki berbagai macam jalan cerita seperti kehidupan sekolah, komedi, misteri, kisah detektif dan lain-lain.
Dorama ditayangkan selama lebih kurang 3 bulan dan mengikuti 4 musim di Jepang, yaitu Musim dingin (Januari - Maret), Musim semi (April - Juni), Musim panas (Juli - September) dan Musim gugur (Oktober - Desember). Setiap musimnya ditayangkan judul dorama yang baru.
Mayoritas dorama ditayangkan mulai pada pukul 21.00, 22.00 atau 23.00. Dorama yang ditayangkan pada malam hari diputar setiap minggunya dan biasanya memiliki jumlah episode antara 9 - 12 setiap musimnya. Sedangkan drama pagi yang ditayangkan di stasiun televisi NHK, atau biasa disebut asadora, ditayangkan setiap hari.
Rating yang didapat oleh dorama sangat penting untuk tujuan komersil. Fuji TV paling sering menyiarkan dorama dengan rating tinggi. Selain itu, stasiun televisi lain seperti NHK, TV Tokyo, tv asahi dan TBS salinCosplay (コスプレ Kosupure?) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan kartun Nickelodeon. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.
Cosplay (コスプレ Kosupure?) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan kartun Nickelodeon. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.
Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.
Sejarah
Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.[1]
Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show).[2] Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.[2]
Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus.[3] Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran dōjinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan dōjinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut "Tominoko-zoku" ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok "Tominoko-zoku" dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah "Tominoko-zoku" diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan "cosplay" sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.
Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Tōkai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa "ber-cosplay". Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-kozō) yang senang memotret kegiatan cosplay