
Pandangan orang Jepang yang meremehkan tentang Negara lain di Asia. Mereka bersikap seperti itu karena latar belakang sejarah. Hebatnya Jepang. Masyarakatnya sangat mencintai negaranya dan menganggap negaranya yang terbaik. Mungkin itulah alasan Jepang menjajah sebagian Asia dahulu ya…akibat kepercayaan diri yang besar itu
Shibuya terletak di Yamanote Line, jalur kereta melingkar yang berada tepat di jantung Tokyo, sebuah dareah ramai yang menjadi pusat tongkrongan kawula muda Jepang. Tatanan kotanya yang modern, juga para pengunjungnya yang sebagian besar kaum muda dengan gaya modern, menjadikan daerah ini benar-benar terasa American style. Kalian dapat menemukan bermacam-macam merek dagang makanan ala America di sana. Bahkan disana juga ada beberapa tempat makan yang khas Italia ataupun Asia, tentu saja di sana juga ada tempat makanan Indonesia dan Eropa.
Tepat di depan pintu keluar Yamanote Line, ada taman yang sering disebut Hachikoen. Di taman tersebut ada patung anjing (Hachiko). Di taman inilah biasanya orang Jepang membuat janji bertemu. Hingga tak aneh jika setiap hari taman ini ramai sekali orang yang sedang menanti janji mereka. Di setiap hari Sabtu dan Minggu, para pemusik jalanan menggelar konser untuk menarik perhatian, tanpa memungut biaya dan pengunjung pun selalu berkerumun untuk ikut bernyanyi, berjoget dan bergoyang seiring dengan lantunan lagu. Jalan dari taman Hachikoen, menjadi pusat pembelanjaan 109 untuk hari Minggu ditutup. Hal ini memberikan keleluasaan bagi para pemusik jalanan untuk menggelar konser mereka, selain seni akrobatik yang juga sering dipertontonkan. Semua itu menambah ramainya suasana Shibuya pada hari Minggu.
Disisi lain, di lorong jalan menuju HMV, pusat perbelanjaan musik, baik aksesoris lucu dan murah, pakaian-pakaian impor dari Amerika yang biasa dijajakan oleh orang kulit hitam, pakaian impor Cina yang murah, aksesoris murah dari Israel, arloji dari Italia, dan barang-barang lainnya. Toko elektronik yang tergelar di sepanjang lorong, juga menambah ramainya suasana. Mereka memajang dagangan elektronik yang berwarna-warni, mulai dari ponsel murah seharga satu yen, sampai model terbaru dan canggih ada di Shibuya tersebut. Tempat tersebut benar-benar padat dengan pengunjung dan ramai luar biasa.
Shibuya ini dilewati lima jalur kereta Inokashira Line dan Denentoshi Line yang menghubungkan Shibuya dengan pinggiran Tokyo, masing-masing daerah Kijijoji dan Chuorinkan. Hanzomon Line Subway, Ginza Line Subway, dan Yamanote Line adalah jalur kereta melingkar yang menghubungkan daerah-daerah ramai Tokyo, seperti stasiun Shinjuku, Ikebukuro Akihabara (pusat elektronik terbesar di dunia), stasiun Tokyo dan Hamamatsucho dan sembilan belas stasiun ramai lainnya.
Musim semi bunga-bunga sakura mulai bermekaran yang konon hanya memiliki waktu dua minggu sebelum menghilang dari pandangan.
SMP Akihabara. Seragamnya terdiri dari tiga. Musim panas, semi sekaligus gugur, dingin. Seragam bagus, kemeja berwarna putih dengan pita dikerahnya, dan jas berwarna abu-abu, serta rok kotak-kotak (sejengkal di atas lutut). Seragam musim dingin -> kemeja lengan panjang, sweter warna navy blue, rok kotak-kotak, berwarna senada
Bagi orang Jepang, SMU favorit merupakan tujuan utama karena kualitasnya yang bergengsi. Sementara di Indonesia justru karena murahnya. SMU favorit di Indonesia justru diduduki oleh SMU Negeri, sedangkan SMU di Jepang lebih banyak diduduki SMU swasta.
Membuat teman menunggu terlalu lama tidak baik di Jepang, dimana perasaan seseorang sebaiknya dijaga.
Pendidikan di Jepang sedemikian ketat hingga membuat kejenuhan pada diri siswa. Kadang pelarian paling menyenangkan adalah “menggencet” orang lain, menunjukkan bahwa kamu berkuasa atas orang lain itu adalah hal yang menyenangkan, dan tidak bisa dipungkiri itu pun terjadi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar