
Budaya di Jepang, jam karet sangat tidak dihargai di sana. Jangan harap ada kata maaf bila kita telat.
Warung kecil di dekat stasiun Akihabara. Disana terdapat sebuah restoran kecil yang menyajikan masakan khusus.
Bunga chrysan thenum menandakan bahwa musim gugur telah menjelang. Hanya dimusim gugur, beberapa pedagang ubi bakar di sekitar jalan yang biasa disebut yakiimo.
Di Jepang, mandi air panas adalah hal yang biasa, bahkan termasuk tradisi yang selalu dilestarikan.
Shinjuku merupakan pusat bisnis, sekaligus pusat pemerintahan. Hampir semua kantor pemerintah terletak di kawasan Shinjuku. Seperti kawasan metropolitan dunia lainnya, di Shinjuku sudah tentu juga terdapat kawasan hiburan malam yang beragam, dari yang tua sampai anak-anak muda
Di Jepang, seseorang mencium kekasihnya adalah hal biasa dan selalu ditunggu oleh wanita manapun yang ingin mendapat ciuman pertama.
Awal april adalah awal musim semi dan awal berbunganya sakura. Sejak dulu musim semi adalah kebanggaan Jepang. Oleh sebab itu, Jepang tetap menggunakannya sebagai tahun ajaran baru. Sekolah di jepang tentu berbeda dengan di Indonesia. Bahwa di Jepang, yang namanya perpeloncoan ditiadakan. Tentu saja di sana tetap ada system adik kelas dan kakak kelas. Biasanya, kakak kelas/senior bisa ditemui saat kegiatan bukatsu. Di Jepang, kegiatan bukatsu seakan sudah menjadi kegiatan wajib. Kegiatan ini memiliki nilai tambah diakhir kelulusan kita. Oleh sebab itu, tidak ada seorang siswa pun yang tidak mengikutinya. Kegiatan bukatsu juga dijadikan ajang mengeceng, istilah lainnya mencari pacar/mencari sosok orang yang kira-kira bisa kita sukai.
Di Jepang, siapa pun yang mengatakan suka, tidak peduli laki-laki/perempuan duluan tidak masalah.