
Sembilan puluh-sembilan persen orang-orang tak pernah mengakui kesalahannya, meskipun kesalahannya itu terang, jelas dan menonjol. Mengkritik (mengecam) adalah membuang-buang waktu belaka karena orang yang dikecam akan tersinggung kehormatannya, merasa dihina. Ia lalu membandel dan melawan. Tapi, mengapa anda tidak memulai dengan memperbaiki diri sendiri?. Dipandang dari segi yang paling egoistispun, inilah yang paling menguntungkan daripada anda ingin mengubah sifat-sifat orang lain. “Jika orang berjuang melawan dirinya sendiri, tentu orang mempunyai sifat-sifat yang bermutu”. Oleh karena itu, mulailah dengan memperbaiki diri sendiri.
Dengan melancarkan kecaman keras kepada orang lain, kita tahu kecaman itu menimbulkan rasa dendam yang akan tetap menghigapi orang yang dihina itu untuk selama-lamanya. Jika anda bergaul dengan orang, ingatlah baik-baik, bahwa anda tak menghadapi makhluk-makhluk yang berpikir logis. Yang anda hadapi adalah makhluk-makhluk yang sangat perasa, penuh prasangka dan perbuatan. Kritik (kecaman) adalah bunga api yang sangat berbahaya, bunga api yang bisa meledakkan, kadang-kadang bisa mengakibatkan kematian. Sebaiknya daripada menghukum, hendaknya kita mencoba memahami mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar