Selasa, 13 Juli 2010


Sepertinya ada yang hilang… dalam hidupku
Aku bisa merasakannya
Tapi, aku tidak tahu pasti apakah sesuatu yang hilang itu penting atau tidak…
Aku masih ragu kepada diri sendiri
***
Dia selalu menyapaku setiap pagi…dan tersenyum
Awalnya, aku tidak mengerti dan merasa heran mengapa ia melakukan hal itu kepadaku
Kau tahu?
Kini, aku sudah menyadarinya
Kalau aku merasa senang bila melihatnya
Entah sejak kapan…
Tapi, aku masih belum mengetahui bagaimana perasaanku yang sesungguhnya
Sejujurnya, aku senang berteman dengannya
Dia salah satu teman cowok yang baik, perhatian kepada teman-teman yang lain
Oh ya, dan tidak sombong, tentunya, he he he…
Teman yang siap berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan
Sesuatu yang masih mengganjal pikiranku
Dan selalu membuatku bertanya-tanya sampai sekarang adalah…
Mengenai sebuah NILAI
Aneh bukan?
Memang aneh
Tapi, aku masih memikirkan hal ini
Pernah, aku menanyakan hal ini kepadanya
Tetapi, jawabannya tidak kunjung membuatku merasa lega
Mengecewakan
Dulu, sempat aku berpikir kertas itu akan kosong,
Tanpa ada nilainya
Setelah menyaksikannya, aku merasa sangat bersyukur
Nilai itu ada dihadapanku
Apakah dia yang membantuku ketika aku berhalangan hadir?
Atau ada sebab lain?
Entahlah…
Aku sendiri bingung
***
Walaupun tidak terlalu sering,
Aku tahu dia selalu membutuhkan pertolonganku
Aku merasa heran…
Mengapa dia melakukan hal kecil semacam itu kepadaku?
Dia…seperti membutuhkanku
Bahkan, ktika jarak kami sudah jauh, dia tetap membutuhkanku
Menganggapku seolah-olah penting baginya
Apa benar ya?
***
Aku pernah menyesali harapanku yang terlalu tinggi
Tidak ingin terlalu berharap mungkin aku bisa menemuinya
Harapan yang dihempas kembali ke tanah, akan terasa sangat menyakitkan
Namun, itu semua sudah terjadi
Awalnya, ku pikir aku bisa berjumpa dengan kawan lama
***
Mengingat waktu sudah berlalu,
Melahirkan kehidupan yang baru,
Terkadang, aku masih memikirkannya
Walaupun, tidak terlalu sering juga sih
Susah untuk menjelaskan persisnya seperti apa
Perasaanku kepadanya
Karena aku sendiri tidak tahu apakah aku menyukainya?
***
Biarlah semua itu berjalan…
Lagipula, yang terpenting buatku,
Dia tetap temanku

12 Juli 2010

Teman yang “TuLuz” g’akn “PuTuz” Teman yg “SjAti” g’akn “prgi” Teman yg “SeTia” g’akn “SiRna” tP akn selalu “abAdi” N ad didLm “hAti” untuk slama”x…

Anggaplah diri Que sebagai “TEMANmu”. Jika kita bertemu suatu saat nanti, aku mohon, ingatlah aku sebagai “SAHABATmu”. Peganglah tanganku dan rangkul aku sebagai “KAWANmu”. Aku tak ingin menjadi orang laen dari hidupmu yang kau kenal… dekatkanlah diriku dan jadikanlah aque “SAUDARAmu”. Apabila suatu saat kau menemukan namaku terukir di batu nisan… maukah kau menengok aque… dan duduk di atas kuburanku dan berkata-kata, walaupun Cuma satu atau dua kata… dan anggaplah diriku selalu hidup untuk dirimu… Mohon maaf e… atas semua kesalahanku… baek lisan yang kasar dan hina-hina yang aque berikan padamu… hanya kau sahabat yang selalu ada … … ,,